Fitri Tropica Ungkap Asal-usul Nama, Honor Pertama, hingga Keseruan Acara Indonesia Lawak Klub

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyiar radio dan pembawa acara Fitri Tropica mengungkapkan fakta-fakta di balik perjalanan kariernya.

Kepada Enzy Storia, Fitri bahkan menceritakan bagaimana awal mula nama panggung Tropica bisa dikenal luas oleh publik.

Tak hanya itu, Fitrop juga menceritakan pengalaman dari gaji pertamanya yang sangat kecil sampai-sampai tak cukup untuk membayar sewa indekos.

Asal nama Tropica

Nama panggung Tropica rupanya datang dari seorang floor director Trans Tv bernama Izwi Pancani di acara Extravaganza ABG.

Izwi mengenal Fitri yang sudah menjadi penyiar radio di Ardan Bandung.

Baca juga: Fitri Tropica Ungkap Asal Usul Namanya, Ternyata…

Saat hendak memanggil Fitri ke atas panggung, Izwi menyematkan Tropica yang diambil dari nama acara yang pernah dibawakan di Ardan.

"Karena dia (floor director) dengar gue punya acara yang temanya hutan. Jadi aku siaran dulu namanya Mama Tropica partner ku Papa Tropica, makanya jadinya Fitri Tropica. Padahal aku pengin Anastasia," kata Fitri sambil tertawa.

Honor pertama

Tampil pertama di layar kaca lewat acara Extravaganza ABG, Fitri Tropica ternyata mendapat bayaran yang kecil.

"Terus syuting, kontrak pertama, sudah gitu (lihat kontraknya) Rp 750.000. Hah? naik travel berangkat Rp 50.000, pulang Rp 50.000 terus makan Rp 100.000. Masih ada sisanya Rp 500.000 tapi ya sudahlah," kenangnya.

Baca juga: Fitri Tropica Ungkap Honor Pertama Saat Terjun ke Dunia Hiburan, Tak Cukup Bayar Indekos

Uang tersebut bahkan tak mampu untuk menutup biaya sewa indekos.

Fitrop akhirnya mulai menetap di Jakarta setelah mendapat beberapa pekerjaan lain di luar Extravaganza ABG.

Acara ILK

Acara Indonesia Lawak Klub meninggalkan kenangan tersendiri bagi Fitri Tropica.

Perempuan berusia 34 tahun tersebut merasa tertantang karena semua talent di acara tersebut harus mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam melucu.

Tak jarang rebutan materi pun terjadi jika sebuah tema sudah ditentukan.

Meski menyulitkan, Fitrop dan talent lain merasa senang karena tantangan yang diberikan mengasah kemampuannya.