Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rano Karno Hadapi 3 Orang Buta Huruf dan Buang 13 Skenario Sinetron Doel Anak Sekolahan

Kompas.com - 14/11/2021, 09:19 WIB
Cynthia Lova,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Rano Karno mengungkapkan kisah di balik drama televisi Si Doel Anak Sekolahan yang legendaris.

Sinetron yang populer sejak awal tayang tahun 1994 itu memang menghadapi banyak tantangan sejak awal.

Dari perjuangan Rano ke beberapa stasiun televisi yang terus berujung penolakan, hingga para pemerannya yang terkadang berdialog tidak sesuai skenario.

Di luar itu semua, Rano Karno juga ikut berjuang membantu pemeran yang buta huruf.

Baca juga: Rano Karno Sebut Kehidupan Masa Kecilnya Persis dengan Novel Si Doel Anak Betawi

Tak sampai di situ perjuangannya, Rano Karno bahkan pernah membuang 13 skenario yang sudah dibuatnya.

Rano Karno menceritakan hal itu kepada Sule, seperti dirangkum Kompas.com sebagai berikut.

Hadapi tiga pemain buta huruf

Rano Karno mengatakan, salah satu tantangan sulit di produksi Si Doel Anak Sekolahan adalah beberapa pemainnya buta huruf.

Tiga pemain yang buta huruf tersebut yakni Pak Tile (Engkong Ali), Bendot, dan Rodiyah (istri Engkong Ali). Uniknya, Bendot hanya bisa membaca tulisan yang berbahasa Jawa.

Baca juga: Cerita Rano Karno Menghadapi 3 Orang Buta Huruf di Sinetron Si Doel Anak Sekolahan

Untungnya, saat itu ada Basuki yang membantunya menerjemahkan skenario itu ke bahasa Jawa.

Tak sesuai skenario

Tak hanya sampai di situ tantangannya, Rano Karno mengaku banyak pemain senior tak menghafalkan dialog seperti di dalam skenario.

Hal itu sempat membuat Maudy Koesnaedi, pemeran Zaenab yang bingung.

"Maudy begitu pertama kali syuting keringetnya udah kayak oncom, tiba-tiba 'Bang, kok enggak ada di dalam skenario?'," kata Rano diiringi tawa.

Baca juga: Rano Karno Ternyata Sempat Protes dengan Cerita Si Doel Anak Betawi, Kenapa?

Namun, Rano Karno tak mempermasalahkan hal itu. Sebaliknya, Rano Karno pasrah.

Pasalnya, walaupun para pemain senior tak menggunakan dialog seperti di skenario, mereka beradegan dengan benar.

Buang 13 skenario

Tantangan besar terjadi ketika Benyamin Sueb meninggal di tengah produksi sinetron.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com