Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bimbim Slank: Sikap Politik Gue Waktu 1997 dan 2021 Tidak Bisa Disamakan

Kompas.com - 24/10/2021, 15:18 WIB
Baharudin Al Farisi,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penabuh drum Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim, menjawab mengenai seseorang yang kerap kali mengomparasi album bandnya yang dulu dan sekarang.

Bimbim Slank berujar, seiring dengan berjalannya waktu, dunia berputar dan tentunya itu berdampak pada album Slank.

Baca juga: Kunjungi Abbey Road Studios, Bimbim Slank: Oh, Slankers Tuh Gini Rasanya

Sebab, kata Bimbim, Slank menelurkan sebuah lagu berdasarkan kegelisahan yang terjadi di lingkungan masyarakat, baik itu cinta maupun sosial politik.

"Justru gue maunya berubah, eksplorasi terus yang baru. Bersikap terus. Sikap politik gue di tahun 1997 sama 2021 jelas enggak bisa disamakan. Musuhnya beda, kondisinya beda," kata Bimbim seperti dikutip Kompas.com dari kanal YouTube Eventori.id, Minggu (24/10/2021).

Pentolan grup band rock Slank itu berujar, ada beberapa lagu yang masih terus didengar di zaman digital seperti ini salah satunya seperti "Kamu Harus Pulang" pada album Generasi Biru.

Baca juga: Bimbim Slank: Kita Enggak Keluarin Album Malah Kayak Sakau

"Tapi, ada beberapa lagu seperti 'Hey Bung!' sudah enggak relevan lagi sekarang ini," ucap Bimbim.

Mengenai kritik terhadap pemerintah, Bimbim merasa Slank hingga saat ini masih lantang untuk bersuara.

"Sampai hari ini, gue rada kita masih galak kok soal keseimbangan, soal kritik. Cuma kadang ada beberapa orang yang sudah terpaku di masa itu, enggak move on, mereka enggak mau dengar (album-album baru Slank)," ucap Bimbim.

Baca juga: Cerita Makki Nyaris Jadi Bassist Slank dan Perjuangannya Mendirikan Ungu

Adapun lagu-lagu Slank yang berisi kritik pedas terhadap pemerintah Indonesia seperti "Siapa Yang Salah", " Seperti Para Koruptor", "Gossip Jalanan", hingga "Aktor Intelektual".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com