5 Rekomendasi Film tentang Kesehatan Mental

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu kesehatan mental sudah menjadi isu penting dan harus diperhatikan masyarakat saat ini.

Kesehatan mental sering kali dipandang sebelah mata. Padahal, kondisi mental yang sehat adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh serta terhindari dari berbagai penyakit.

Isu kesehatan mental juga sudah sering diangkat dan dibahas dalam bentuk sinema.

Berikut ini adalah rekomendasi film-film yang berbicara tentang pentingnya menjaga kesehatan mental.

1. Joker

Berbicara tentang kesehatan mental, para penikmat film tentu tak bisa lepas dari Joker.

Baca juga: Pamer Mata Sembab Saat Mental Health Day, Tiara Andini: Aku Juga Manusia, Pernah Jatuh

Film stand alone dari karakter penjahat terbesar di semesta DC Comics ini yang ternyata membahas tentang gangguan kesehatan mental secara tidak langsung.

Arthur Fleck (Joaquin Phoenix) diceritakan mengidap pseudobular affect atau gangguan mental di mana penderitanya merespons sebuah kejadian atau peristiwa dengan tawa atau tangisan yang tak bisa dikendalikan.

Semuanya bermula dari perlakuan masyarakat di tempat Arthur hidup yang selalu mengucilkannya.

Ia sering mengalami kekerasan, penolakan, hingga dipermalukan di depan umum.

Arthur Fleck sebenarnya sempat meminta pertolongan tenaga ahli untuk mengobati pseudobular affect-nya. Namun, ia akhirnya menemukan cara kriminal yang justru memberinya kepuasan tersendiri.

2. Posesif

Sikap posesif bisa menjadi salah satu tanda Anda memiliki gangguan kesehatan mental.

Baca juga: Ariana Grande Sumbang Rp 71 Miliar untuk Terapi Kesehatan Mental Gratis

Tema tersebut diangkat oleh film Posesif dan diperankan dengan baik oleh Adipati Dolken dan Putri Marino.

Posesif bercerita tentang hubungan asmara Yudhis dan Lala yang diisi dengan rasa posesif berlebihan.

Sikap over-protektif yang berubah menjadi posesif ini membuat Yudhis melarang Lala melakukan segala hal tanpa dirinya.

Selain rasa cemburu berlebihan, Yudhis juga akhirnya mulai melakukan kekerasan dan membuat Lala merasa tak nyaman dengan hubungannya.