Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Julukan Lord Adi MasterChef Indonesia Akhirnya Terjawab

Kompas.com - 14/09/2021, 15:37 WIB
Rintan Puspita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Kehadiran Suhaidi Jamaan atau lebih terkenal dengan nama Lord Adi di MasterChef Season 8 menjadi magnet tersendiri.

Sikap arogan yang diperlihatkannya seakan bisa dimaklumi ketika melihat kepiawaiannya saat memasak.

Meskipun nama Lord Adi kini dikenal luas, tapi bagi sebagian orang yang tak mengikuti ajang kompetisi memasak ini dari awal pasti dibuat bingung.

Bagaimana julukan Lord Adi bisa tiba-tiba disematkan pada sosok petani cabai asal Tanah Datar, Sumatera Barat itu.

Baca juga: 4 Fakta Lord Adi, Peserta MasterChef Indonesia yang Selalu Jadi Sorotan

Meskipun tidak tahu pasti, tapi Adi menduga julukan itu diberikan sejak dia meminta waktu memasak dikurangi.

Seperti dia ungkapkan di podcast Deddy Corbuzier.

"Itulah, gua pun sebenarnya kurang pasti (yakin)," kata Adi.

"Pasal waktu itu there's one time gua itu menantang juri," smabungnya.

Adi lantas menceritakan bagaimana dia meminta untuk memangkas waktu memasak yang awalnya 60 menit.

Karena menurutnya waktu 60 menit yang diberikan juri untuk memasak bubur terlalu lama.

"Juri kasih 60 minute, and then I want it shorter than that, for me terlalu panjang kan," kata Adi.

"Itulah awal dari semuanya," sambung Adi.

Menurutnya, sejak saat itu orang-orang mulai berpikir dia jago memasak.

Lord Adi merupakan juara ketiga MasterChef Indonesia season 8. Awalnya banyak yang menduga Lord Adi akan menjadi juara MCI season ini, sebelum akhirnya kalah di tantangan dessert melawan Nadya. 

Sebagai informasi saja, sebelum mengikuti MasterChef Indonesia, Adi diketahui belajar memasak dari chef ternama asal Italia, Chef Ricky Parlanti ketika dia bekerja di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com