Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebebasan Saipul Jamil Diglorifikasi, Komnas Anak: Kami dan Korban Kejahatan Seksual Merasa Dilecehkan

Kompas.com - 06/09/2021, 13:21 WIB
Cynthia Lova,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak menyoroti sambutan meriah untuk penyanyi dangdut Saipul Jamil yang baru bebas dari Lapas Kelas I Cipinang beberapa waktu lalu.

Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengkritik glorifikasi kebebasan Saipul Jamil.

“Ada sebuah peristiwa yang membuat kita tidak nyaman beberapa hari lalu bahwa seorang yang mengaku selebritas yang dihukum karena pelecehan seksual itu tiga hari yang lalu penyambutannya seperti pahlawan yang habis berlaga di satu pertandingan,” ucap Arist Merdeka Sirait di kantornya, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Trans TV Minta Maaf karena Undang Saipul Jamil di Acara Kopi Viral

Kemeriahan penyambutan kebebasan Saipul itu membuat korban asulila tersebut melapor ke Komnas Anak.

"Si korban melaporkan ke Komnas Perlindungan Anak dan bilang sakit hati terhadap itu (penyambutan Saipul Jamil)," kata Arist.

Bagi korban, ujar Arist, penyambutan semacam itu melecehkan korban pelecehan seksual.

Baca juga: Komnas Perlindungan Anak Minta Televisi hingga Media Mainstream Boikot Saipul Jamil

"Karena peristiwa itu melecehkan martabat dari korban dan membuat Komnas Perlindungan Anak tidak menerima itu,” kata Arist.

Arist menambahkan bukan hanya korban Saipul Jamil yang merasakan demkikan.

“Ribuan anak yang mengalami kejahatan seksual juga itu merasa dilecehkan. Bahkan para pegiat pegiat perlindungan anak termasuk Komnas Perlindungan anak itu dilecehkan oleh peristiwa itu,” lanjut Aris.

Baca juga: Petisi Boikot Saipul Jamil Capai 300.000 Tanda Tangan, KPI: Itu Suara Keresahan Publik, Harus Diperhatikan

Menurut Aris, tak seharusnya kebebasan Saipul Jamil, seorang narapidana perkara asusila, disambut meriah.

“Karena peristiwa atau kejadian atau apa yang dia lakukan kekerasan seksual itu merupakan tindak pidana khusus yang tidak boleh diekspose," lanjut Arist.

"Ini seolah-olah dia baru pulang dari satu laga pertandingan, menang, gitu. Itu membuat sakit hati Komnas Perlindungan Anak dan pegiat-pegiat perlindungan anak,” ucap Arist.

Baca juga: KPI Akan Kaji Tayangan di Dua Stasiun Televisi yang Hadirkan Saipul Jamil

Komnas Anak merasa perjuangan mereka memutus mata rantai kejahatan seksual di Indonesia selama ini sia-sia.

“Karena apa, bahwa sekali ketika dia (Saipul) ke luar dari penjara walaupun dia sudah menjalani hukuman karena kesalahannya. Kalau dalam konteks kejahatan seksual di mana pun di dunia itu harus sembunyi, enggak menunjukkan diri,” kata Arist.

Seharusnya, mantan narapidana kejahatan seksual tidak menunjukkan diri di depan publik.

Baca juga: KPI Minta Lembaga Penyiaran Tidak Glorifikasi Kebebasan Saipul Jamil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com