KOMPAS.com – Setelah vakum pada 2020 akibat pandemi Covid-19, Indonesia Kaya kembali mengajak masyarakat untuk lebih dekat dengan tarian tradisional melalui event Indonesia Menari yang diadakan secara virtual.
Untuk diketahui, acara tersebut sudah diselenggarakan sejak 2012. Ajang Indonesia Menari pun sukses dilaksanakan secara serempak di beberapa kota, seperti Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Medan, Makassar, dan Palembang pada 2019.
Program Director Indonesia Kaya Renitasari Adrian mengatakan, antusiasme besar masyarakat Indonesia terhadap kegiatan tersebut menjadi alasan utama event Indonesia Menari kembali diselenggarakan pada tahun ini.
“Semoga dengan diselenggarakannya Indonesia Menari secara virtual, semakin banyak penikmat seni dan pecinta tari dari berbagai kota di seluruh Indonesia yang ikut berpartisipasi,” ujar Renitasari dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (20/8/2021).
Untuk menambah daya tarik, event tersebut turut menggandeng tiga koreografer berprestasi dari lintas generasi, yakni Didik Nini Thowok, Eko Supriyanto, dan Ufa Sofura.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dapat diikuti oleh peserta kelompok, penyelenggaraan tahun ini hanya dapat diikuti oleh peserta individu.
Hal itu sejalan dengan himbauan pemerintah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes), yakni menghindari kerumunan.
Pada program tersebut, Indonesia Kaya menargetkan sekitar 10.000 pendaftar dari berbagai kota di Indonesia.
Para peserta akan berlomba untuk memperebutkan total hadiah ratusan juta rupiah yang dipersembahkan oleh Indonesia Kaya.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, Indonesia Menari kali ini juga terdiri dari tiga babak, yaitu babak penyisihan, semifinal, dan final.
Salah satu koreografer, Didik Nini Thowok mengatakan, menjadi koreografer dalam Indonesia Menari 2021 merupakan sebuah pengalaman yang menyenangkan baginya.
Ia bersama dua rekannya, yakni Eko Supriyanto dan Ufa Sofura akan berusaha menciptakan dan memadukan gerakan dari genre tarian masing-masing saat bertemu secara langsung di Jakarta.
Ketiganya akan memadukan tiga genre tarian, yakni tradisional, kontemporer, dan modern yang akan ditampilkan selama satu menit.
Selain itu, mereka akan dibantu oleh Eka Gustiwana yang bertugas untuk mengaransemen lagu di babak penyisihan, seperti “Suwe Ora Jamu” (Jawa Tengah), “Apuse” (Papua), “Indung-Indung” (Kalimantan Timur), “Rambadia” (Sumatera Utara), dan “Pakarena” (Sulawesi Selatan ).
“Semoga perpaduan karya kami dapat menjadi tarian yang diminati oleh masyarakat. Tunggu apa lagi, yuk buat videonya, daftarkan dirimu dan mari menari,” jelas Didik.