Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Lagu "Panyuwunan" dan Pemecahan Persoalan Covid-19 melalui Media Sosial

Kompas.com - 09/08/2021, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Olivia Lewi Pramesti, MA

Gusti kulo nyuwun saras: sarasing sukma-resiking maras (Tuhan saya mohon kesembuhan: kesembuhan jiwa-bersihnya hati)

Gusti kulo nyuwun tamba: tambaning jiwa-segering raga (Tuhan saya mohon obat: obatnya jiwa-segarnya raga)

Gusti kulo nyuwun seneng: senenging manah-tulaking sereng (Tuhan saya mohon bahagia, bahagianya hati, penangkal sedih)

Gusti kulo nyuwun sabar: sabaring budi-nalar jembar (Tuhan saya mohon kesabaran, sikap yang sabar, pemahaman yang luas)

***

LIRIK di atas dikutip dari lagu Panyuwunan (Permohonan), yang awalnya adalah sebuah syair geguritan karya Dr Kuntara Wiryamartana, SJ.

Syair geguritan ini akhirnya diubah menjadi sebuah lagu oleh Dr G Budi Subanar, SJ (produser), Dimawan Krisnowo Adji (komposer), dan Samuel Indratma (creative director) melalui Sraddha Jalan Mulia Art Project.

Lagu Panyuwunan ini adalah salah satu lagu yang viral di beberapa komunitas masyarakat saat masa pandemi Covid-19. Lagu ini dinilai banyak kalangan sebagai lagu pengharapan untuk terus kuat menghadapi Covid-19.

Lagu ini menjadi viral lantaran Sraddha Jalan Mulia Art Project pun membuka kesempatan bagi semua kalangan untuk menyanyi Panyuwunan bersama.

Samuel Indratma menyatakan gerakan menyanyi bersama lagu Panyuwunan ini diharapkan menjadi kekuatan dan semangat bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menghadapi Covid-19 (Youtube Katolikana, 2021). Yang tertarik pun bisa mengirimkan video ke mereka dan akan diunggah di Youtube Sraddha.

Alhasil, hingga tulisan ini ditulis, sudah ada 50 video "Panyuwunan" yang dinyanyikan dari kalangan seniman, santri, akademisi, dan lainnya, yang jumlahnya dimungkinkan akan bertambah.

Dari observasi penulis pun, banyak akun-akun Youtube pribadi yang mengupload lagu ini dengan kreasi mereka masing-masing.

Youtube, sarana diskusi virtual isu-isu terkini

Berdasar data dari Katadata.co.id (2020), Youtube mendapatkan peringkat pertama dari media sosial yang banyak diakses di masyarakat, mengalahkan Whatsapp (peringkat 2), dan Facebook (peringkat 3).

Bahkan, di masa pendemi ini (Katadata, 2021), Youtube merupakan media pertama yang paling digemari di antara Instagram (peringkat 2) dan WhatsApp (peringkat 3).

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com