Jalani Rehabilitasi, Anji Disebut Berikan Imbas Positif ke Pasien Lain

JAKARTA, KOMPAS.com - Sub Koordinator Hukomas RSKO Cibubur, Bayu Koli Nugroho, menyebut Erdian Aji Prihartanto alias Anji memberikan dampak positif ke pasien lain dalam menjalani rehabilitasi.

Penilaian ini disimpulkan oleh Bayu setelah melihat keikutsertaan Anji selama mengikuti program rehabilitasi dan latar belakangnya seorang musisi.

"(Anji) Membawa energi positif ke teman-temannya," kata Bayu saat dihubungi wartawan, Rabu (4/8/2021).

Baca juga: Anji Lebih Segar Setelah Satu Bulan Rehabilitasi

"Dia benar-benar memberikan, ibaratnya semangat ke teman-teman bahwa, 'ayo sama-sama kita berjuang'. Jadi energinya sangat positiflah," ujar Bayu melanjutkan.

Dengan hadirnya Anji di RSKO Cibubur, Bayu tidak menampik bahwa pelantun "Bidadari Tak Bersayap" itu juga meningkatkan imunitas pasien lain di tengah pandemi Covid-19.

"Apalagi kondisinya lagi Covid-19 ini, kita memang enggak boleh negatif thinking, biar imunnya tetap terjaga. Jadi, itu yang akhirnya impact-nya luar biasa sekali," ujar Bayu.

Baca juga: Direhabilitasi, Anji Minta Dikirimi Tape Rekaman untuk Bikin Lagu

Untuk diketahui, Satresnarkoba Polres Jakarta Barat menangkap Anji di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Jumat, (11/6/2021).

Saat meringkus Anji, polisi menemukan delapan linting ganja yang disembunyikan dalam speaker.

Tujuh linting ganja berada dalam satu plastik bertuliskan "Choco Haze". Sedangkan, satu lainnya berada di dalam satu plastik klip bertulisan "Banana Crush" di dalam speaker tersebut.

Barang bukti lain yakni satu plastik klip lain berisi ekstrak ganja, satu plastik klip berisi 13 kertas gulung, dan satu pak kertas papi yang disimpan di dalam speaker.

Baca juga: Imbas PPKM, Anji Belum Bisa Dijenguk Keluarga

Setelah ditangkap dan menjalani pemeriksaan awal, Anji mengaku bahwa ia juga menyimpan narkotika di rumahnya yang berada di kawasan Bandung, Jawa Barat.

Dari sana, polisi mengamankan delapan plastik klip berisi biji-bijian ganja, tujuh kertas papir berbagai merek, satu toples kaca bening berisi daun ganja, satu boks kardus masker penutup mata, dan satu buku berjudul Hikayat Pohon Ganja.