Marshel Widianto Dedikasikan Unggahan di Media Sosial buat Nakes dan Pasien Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Komika Marshel Widianto saat ini tengah gencar untuk membantu pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Pasalnya, Marshel Widianto merasa kasus Covid-19 di Indonesia semakin parah dari hari ke hari.

Untuk itu, ia mendedikasikan semua unggahan di YouTube, Twitter, TikTok, dan Instagram untuk para tenaga kesehatan (nakes) dan pasien Covid-19 yang membutuhkan.

"Gue akan menyumbangkan postingan seluruh postingan gue di Youtube, Twitter, TikTok, dan juga Instagram," kata Marshel Widianto, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram @marshel_widianto, Senin (5/7/2021).

Kemudian, komika asal Tanjung Priok itu mengajak pemilik brand ternama untuk membantu memberikan sejumlah produknya untuk disalurkan bagi masyarakat yang saat ini sedang berjuang untuk sembuh dari virus corona.

Baca juga: Perjuangan Marshel Widianto, Jadi Penonton Bayaran hingga Utang ke Bank Keliling

"Untuk seluruh brand yang akan membantu gue, yang memberikan karyanya entah itu masker, susu, vitamin, ambulans dan sebagainya yang diperlukan untuk nakes dan juga sobat covid," kata Marshel Widianto.

Selain itu, Marshel juga mengaku siap menjadi perantara bagi masyarakat berpenghasilan lebih yang ingin menyumbangkan uang atau kebutuhan untuk pasien Covid-19.

"Mudah-mudahan ini menjadi hal yang terbaik untuk kita semua, mudah-mudahan akan ada impact-nya meskipun sedikit, setidaknya kita bisa berjuang dulu. Kita yakin bisa ngelewatin ini semua," ujarnya.

Berikut link video yang diunggah Marshel Widianto, https://www.instagram.com/tv/CQ56BWFBgJ3/?utm_source=ig_web_copy_link.

Diketahui, Marshel Widianto merupakan tim Tim Koordinasi Relawan Covid-19, ia membagikan kartu tanda pengenalnya di Instagram Story.

Baca juga: Positif Covid-19, Marshel Widianto Kini Jalani Isolasi di Wisma Atlet

"Mari lakukan Shel!!!" tulis Marshel Widianto, dalam story Instagram-nya.

Selain itu, Marshel Widianto merupakan penyintas Covid-19. Ia mengumumkan positif terinfeksi virus corona pada Mei lalu.