JAKARTA, KOMPAS.com - Punya segudang karya lagu yang diambil dari beragam perisitwa, penyanyi Iwan Fals kali ini berbagi cerita soal lagu "Celoteh Camar Tolol dan Cemar".
Iwan Fals menciptakan lagu ini berdasarkan tragedi kapal penumpang Tampomas II yang terbakar lalu tenggelam terbakar dan tenggelamnya pada 1981.
"Celoteh Camar Tolol dan Cemar" masuk dalam album Sumbang yang dirilis pada 1983 sebagai lagu terakhir.
"Ini cerita tentang musibah yang terjadi di Laut Jawa, Masalembo, tahun 1981. Musibah kapal penumpang Tampomas II, yang mengakibatkan 431 orang meninggal dunia, 288 (orang) hilang," kata Iwan Fals, dikutip dari YouTube Iwan Fals Musica, Selasa (8/6/2021).
"Lalu, ada kendaraan, mobil, harta benda lainnya yang ada di kapal itu," ujar Iwan Fals melanjutkan.
Iwan Fals juga menyebut aksi kapten kapal, Abdul Rivai yang berjuang menyelamatkan para penumpang hingga akhir hayatnya begitu heroik.
Iwan Fals menyoroti kejanggalan di kisah latar pembelian kapal Tampomas II.
Maka itu ia menyalurkan keresahannya ke dalam sebuah lagu.
"Peristiwa ini saya tulis ke dalam lagu karena begitu banyak kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di proses pembelian kapal itu," kata Iwan Fals.
Baca juga: Iwan Fals soal Lagu Celoteh Camar Tolol dan Cemar, Terinspirasi dari Tragedi Kapal Tampomas II
"Di samping kapal bekas juga, enggak benar lah proses itu sampai ke pengadilan dan dinyatakan begitu oleh pengadilan," jelas Iwan Fals menambahkan.
Ia berharap peristiwa kelam ini tak terulang lagi.
"Mudah-mudahan ini pelajaran untuk kita semua supaya peristiwa ini enggak berulang, walaupun setelah kejadian itu ada beberapa kali kecelakaan kapal penumpang masih terjadi. Tapi ya mudah-mudahan makin ke sini makin baik," kata Iwan Fals.
Baca juga: Lahirkan Kembali Mata Dewa, Iwan Fals Kolaborasi Lintas Generasi
Tapi bagaimanapun itu, Tampomas II sudah menjadi bagian dari sejarah Tanah Air.
"Intinya lagu ini sebagai catatanlah tentang sejarah berhubungan dengan laut kita," ujar Iwan Fals.
Adapun musik dalam album Sumbang digarap oleh almarhum Willy Soemantri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.