Oleh: Yohanes Widodo
SIKLON tropis Seroja memorak-porandakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (3/4/2021) lalu. Di saat yang sama, media-media besar di Jakarta, juga Presiden Joko Widodo, sibuk mengurusi pernikahan Atta-Aurel, pasukan K-Popers Indonesia bergerak dan membangun inisiatif dengan membuat alert dan menaikkan tagar #prayforNTT. K-Popers menjadi inisiator dan top influencer.
Menurut data dari Drone Emprit berjudul "Siklon Seroja dan Aurel-Atta" pada 3 -5 April 2021, inisiatif ini dimulai dari akun @cibancaa, seorang K-Popers asal NTT. Gusar karena NTT porak poranda, namun media-media Jakarta dan pemerintah belum juga tergerak, Minggu (4/4/2021) pukul 16.58, dia membuat cuitan di Twitter.
"Satu NTT udah porak-poranda tapi masih belum masuk berita nasional. banjir bandang, longsor, hujan angin, pohon tumbang, jembatan rubuh, dll, terjadi di sebagian besar wilayah NTT. The government must take some actions. #kupang #prayforNTT atta, kimi, jihoon," tulis @cibancaa.
Tagar #prayforNTT pun jadi trending topic. Menariknya, cuitan yang paling banyak di-retweet sebagian dari akun K-Popers.
Di sini kita bisa melihat bagaimana femomena fandom di Indonesia, dalam hal ini K-Popers, memiliki kekuatan dan mampu dalam mendesakkan atau memengaruhi isu publik.
K-Pop telah menjadi salah satu produk budaya paling kuat di Asia Timur, dan kini makin populer di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
K-Popers adalah fans atau fandom, yakni sekumpulan orang yang memiliki ketertarikan di bidang dan tujuan yang sama yaitu mendukung idola mereka. Fans berperan aktif menghubungkan dunia mereka dengan karakter tokoh idolanya. Selain mengagumi idola, fans juga.
K-Popers umumnya tergolong fanatik atau die-hard fans. Tak sebatas menyukai karya-karya idolanya, mereka juga mengikuti proses awal terbentuknya grup, mengupdate perkembangan management idola mereka, dan mendukung dengan mengikuti kegiatan idola dengan menonton konser musik ataupun menonton filmnya.
Grup K-Pop memiliki fans masing-masing. Misalnya, ARMY menjadi sebutan fans untuk BTS dan NCTzen untuk fans NCT. Di Indonesia, K-Popers dikenal sebagai fans yang sangat kompak. Banyak yang menyebut mereka seperti segerombolan pasukan yang siap bergerak kapan saja untuk selalu mendukung sang idola.
K-Popers umumnya milenial dan Gen-Z yang hidup dan sangat aktif di dunia digital. K-Popers sering dianggap terlalu berisik dan sering nyampah.
Sejumlah pihak menyebut K-Popers sebagai "preman Twitter". Banyak haters yang menyerang mereka. Komentar negatif (hate comment) hingga perang komentar (fanwar) jadi makanan sehari-hari.
Komentar miring tak membuat K-Popers berhenti mendukung idolanya. Hal ini justru membuat mereka makin menyatu untuk saling menguatkan agar mereka tetap bersama mendukung sang idola.
Seiring berjalannya waktu, mereka mulai belajar untuk tidak peduli atas komentar dari para antis—sebutan untuk haters idola mereka. Usaha mereka bisa dikatakan berhasil karena stereotype K-Popers membaik.
Kekompakan, kebersamaan, dan kekuatan K-Popers Indonesia di jagat media sosial tak hanya tampak pada isu Siklon Tropis Seroja. Kekutan K-Popers juga mampu membendung penyebaran konten negatif dengan cara membajak dan menenggelamkan tagar tertentu.