JAKARTA, KOMPAS.com - Selama era pandemi Covid-19, solois Pamungkas merilis dua album Soleipsism secara berdekatan.
Soleipsism dan Soleipsism 0.2 dirilis hanya dengan jarak delapan bulan karena alasan khusus.
"Karena enggak ada kerjaan pandemi saya enggakak? bisa ngapa-ngapain di rumah, nyari hobi baru pun engak bisa keluar. So gue gunain waktu gue untuk berkarya," ucap Pamungkas dalam acara Mola Chill Fridays, Jumat (7/5/2021).
Baca juga: Tak Gentar Pandemi Covid-19, Pamungkas Malah Semakin Rajin Tulis Lagu
Album Soleipsism sendiri memiliki arti tersendiri bagi pemilik nama asli Rizki Rahmahadian Pamungkas ini.
"Kita hidup di cancelling era di mana semua orang punya power karena social media. Social media lo akan memperlihatkan lo siapa dan warna lo apa," ucap Pamungkas.
Namun Pamungkas memetik pelajaran lebih jauh dari keragaman warna yang muncul di media sosial.
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Nice Day - Pamungkas
Musisi berusia 28 tahun tersebut sadar bahwa perbedaan adalah hal yang indah dan harus dirayakan bersama-sama.
"Perbedaan perspektif ini yang kadang membuat kita berwarna. Dan warna ini yang gue sebut Soleipsism, it's not bad at all," ucapnya.
Selama 45 menit penampilannya di Mola Chill Fridays, Pamungkas membawakan sejumlah hits andalannya seperti "Flying Solo" hingga "To the Bone".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.