Trilogi The Lord of The Rings Bakal Ditayangkan dengan Format IMAX

KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, trilogi The Lord of The Rings bakal ditayangkan dalam format IMAX pada 5 Februari 2021.

Mengingat karya sutradara Peter Jackson tersebut terdiri dari tiga seri, bioskop IMAX akan menayangkan satu film untuk minggu pertama.

Kemudian, penayangan pekan berikutnya akan melihat rilis angsuran lainnya dengan setiap seri menjadi edisi remaster.

Penayangan dalam format IMAX sekaligus menandai ulang tahun ke-20 debut film tersebut pada 18 Desember 2001.

"Untuk pertama kalinya di IMAX, rasakan keajaiban Middle-Earth. Trilogi The Lord of The Rings memulai debutnya di layar BIG. Dibuat ulang oleh Peter Jackson dalam 4K yang menakjubkan, rasakan pengalaman epik di bioskop IMAX 5 Feb," tulis akun Twitter IMAX.

Baca juga: Hari Ini 46 Tahun Lalu, JRR Tolkien, Penulis The Lord of The Rings Meninggal Dunia

Dilansir dari Comicbook, Kamis (4/2/2021), The Lord of The Rings: The Fellowship of The Ring memulai debut dalam format IMAX pada 5 Februari 2021.

Sedangkan The Lord of The Rings: The Two Towers dan The Lord of The Rings: Return of The King dibuka pada 12 Februari 2021.

Menyusul rilis teatrikal film, Peter Jackson mengawasi rilis video rumahan, yang mencakup edisi tambahan khusus dengan menampilkan potongan urutan baru dari bioskop serta visual efek.

Kemudian, Peter Jackson mengungkapkan alasannya melakukan remaster lagi terhadap trilogi The Lord of The Rings.

Jackson mengatakan, ingin menciptakan pengalaman baru yang lebih mulus sebagaimana dilakukannya pada tampilan film trilogi The Hobbit.

"Sangat menarik untuk kembali dan menonton kembali film-film ini karena saya menyadari betapa tidak konsistennya mereka," kata Jackson dalam sebuah fitur untuk film tersebut.

Baca juga: Profil Orlando Bloom, Bintang Lord of the Rings dan Pirates of the Carribean

"Dan itu benar-benar karena cara pengambilan gambar pertama trilogi Lord of The Rings, sekitar 20 tahun yang lalu di mana pengambilan gambar pada 35mm, pengaturan warna dilakukan dengan cara mekanis kuno, kemudian beralih ke pengatur warna digital untuk negatif 35mm," lanjutnya.

Jackson menambahkan, "sepertinya mereka selesai hari ini, bukan 20 tahun lalu. Proses ini, cara saya melihatnya, ini bukan tentang membuat film berbeda. Ini hanya mengambil film berusia 20 tahun dan membuatnya terasa lebih modern".