Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Kecelakaan di Pintu Tol, Ari Wibowo: Rahang Copot dan Gegar Otak

Kompas.com - 20/01/2021, 14:28 WIB
Firda Janati,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Ari Wibowo menceritakan kecelakaan yang hampir merenggut nyawanya kepada Daniel Mananta.

Peristiwa kecelakaan itu terjadi pada 1993. Kala itu Ari Wibowo bertemu dengan teman-teman lamanya.

Lama tak bersua, mereka memutuskan untuk menikmati makan mi instan dan jagung bakar bersama di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Niat Liburan ke Spanyol, Ari Wibowo Malah Tertabrak Truk

Namun, saat kembali ke Jakarta, Ari yang saat itu mengantuk menawarkan temannya untuk menyetir mobil. Peristiwa naas pun terjadi saat di pintu tol.

"Bangun-bangun (sadar) sudah di Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, kan, trauma center-nya Jagorawi di situ," kata Ari Wibowo, dikutip dari YouTube Daniel Mananta Network, Rabu (20/1/2021).

Ari menuturkan kecelakan naas itu terjadi karena temannya yang kurang konsentrasi lantaran mengantuk saat memasuki pintu tol.

Baca juga: Cerita Ari Wibowo Habiskan 10 Tahun Masa Kecilnya di Konstanz, Kota Perbatasan 3 Negara

"Jadi sebelum bayar tol itu kan kasirnya ada kayak beton-beton yang segitiga. Jadi dia mungkin dia kebangun karena ada polisi tidur sebelum pintu tol, karena panik kecepatan tinggi..," kata Ari belum menyelesaikan ceritanya.

"Bukan pencet rem, malah pencet gas?" timpal Daniel Mananta.

"Exactly, jadi 4000cc itu nambrak beton kiri kanan. Untungnya yang dikasir selamat cuma itupun kacanya pecah," ujar Ari.

Baca juga: Hubungan Unik Ira dan Ari Wibowo di Luar Sorotan Kamera

Akibat peristiwa kecelakaan itu, Ari Wibowo mengalami luka-luka yang cukup parah di bagian wajah dan bagian siku kirinya.

Aktor berusia 50 tahun ini juga menyebut mobil CJ7 yang digunakan saat itu hancur total.

"Rahang sudah copot, geger otak, ini (siku) sudah remuk tinggal kulit doang. Sudah hampir lewat," ujarnya.

Baca juga: Ira Wibowo Bantah Ari Wibowo Adik yang Cuek

Kata Ari, dokter yang menanganinya saat itu mengatakan kalau fungsi sendi sikunya tak bisa kembali normal.

"Besoknya dipanggil Bapak saya datang ke rumah sakit, 'ini anaknya sikunya sudah remuk. Kita hanya bisa bikin permanen karena sudah enggak berfungsi lagi'," ujar Ari mengingat perkataan dokter.

Ari bersyukur karena berkat kuasa Tuhan, kini bagian sendi di siku tangan kirinya dapat kembali sepeti sedia kala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com