Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Juwita Bahar, Idap Penyakit Serius Bagian Otak dan Koma 15 Hari karena Diet 

Kompas.com - 06/01/2021, 07:44 WIB
Baharudin Al Farisi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap orang memiliki kisahnya masing-masing dan tidak bisa digeneralisasikan semuanya. 

Kisah kali ini datang dari penyanyi dangdut Juwita Bahar yang sempat terbaring koma di rumah sakit selama 15 hari karena mengidap penyakit serius pada bagian otak sewaktu berusia sepuluh tahun. 

Penyebab penyakit serius itu berasal dari pola diet yang diterapkan Juwita. Bagaimana kisahnya? Simak rangkuman Kompas.com. 

Baca juga: Gara-gara Diet, Juwita Bahar Sempat Idap Penyakit pada Otak dan Koma 15 Hari

Karena diet 

Juwita bercerita, semua berawal dari program diet yang sedang ia jalankan dan menjauhkan nasi selama dua tahun. 

Dia mengungkapkan program diet seperti apa yang Juwita lakukan pada saat itu. 

"Aku kurangi nasi, kayak enggak makan nasi selama dua tahun. Jadi kayak protein dan karbohidratnya enggak seimbang. (Gara-gara itu) aku sakit maag, terus panas dan demam," ucap Juwita saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (5/1/2020). 

Baca juga: Juwita Bahar Tak Khawatir Disebut Anak Durhaka

Kesempatan hidup hanya 50 persen 

Maag serta demam Juwita pada saat itu semakin parah. Ayahnya, Memo Sanjaya melihat Juwita sudah seperti di alam bawah sadar. 

Tanpa pikir panjang Juwita langsung dilarikan ke salah satu rumah sakit oleh ayahnya untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Enggak tahu sih, kata dokter aku kanker otak atau virus otak, apalah soal otak. Tapi aku kurang tahu pasti meningitis atau apa. Kata dokter kesempatan hidup 50:50, kalau hidup akan lumpuh kayak Gugun Gondrong," ucap Juwita. 

Baca juga: Idap ADD, Park Bom Eks 2NE1 Sempat Sulit Jalani Diet

Belajar lagi seperti bayi 

Setelah tersadar dari koma selama 15 hari, pemilik nama lengkap Juwita Tofhany Sanjaya itu merasakan yang berbeda dari tubuhnya. 

Anak penyanyi dangdut Anisa Bahar itu berujar, semua urat saraf yang ada tak lagi berfungsi dengan baik. 

"Jadi bangun tidur (koma) tuh biasa aja, tapi semua anggota badan kayak enggak aktif gitu, kayak belajar duduk dan gerakin kepala," ungkap Juwita. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com