JAKARTA, KOMPAS.com - Industri musik termasuk salah satu sektor yang terdampak dari merebaknya Covid-19 di Indonesia.
Berbagai festival musik, baik yang berskala besar maupun kecil, dibatalkan. Konser-konser musik pun mengalami nasib sama.
Pertunjukan musik secara virtual menjadi pilihan pertama selama pandemi masih berlangsung.
Baca juga: Daftar Konser Musik Virtual Perayaan Tahun Baru 2021
Melihat keadaan tersebut, Chairman of Indonesian Music Promoter Association (APMI), Dino Hamid menyatakan kegelisahannya.
“Nasib festival menurut saya masih akan sulit bilamana kondisi masih seperti saat ini,” ungkap Dino saat dihubungi Kompas.com, Senin (4/11/2020).
Menurut Dino, selain konser virtual, salah satu cara mengatasi krisis tersebut adalah konser offline dengan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Baca juga: First Festival Live, Menikmati Konser Musik Virtual dari Rumah
“Adapun, sebenarnya kita bisa menjalankan sebuah konser musik secara offline, tetapi dengan prokes (CHSE) yang ketat dan disiplin,” lanjut Dino.
Namun, CEO Berlian Entertainment ini tetap menekankan konser virtual sebagai alternatif yang utama.
“Untuk virtual seperti masih menjadi akternatif utama dikarenakan kondisi offline belum memungkinkan di jalankan secara ideal,” tutur Dino.
Baca juga: Dimeriahkan Martin Garrix, DWP 2020 Bakal Digelar secara Virtual
Sebagai informasi, hingga saat ini, konser musik offline ataupun festival tahunan yang biasa diselenggarakan sama sekali belum diselenggarakan karena kondisi pandemi.
Beberapa konser dan festival tersebut di antaranya, Hammersonic Festival, We The Fest, Synchronize Fest, hingga Flavs.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.