JAKARTA, KOMPAS.com - Dianggap sebagai pelopor Stand Up Comedy, Pandji Pragiwaksono jujur mengatakan sering stres sebelum naik panggung.
Begitu stresnya, terkadang ia bahkan sering bertanya-tanya kenapa harus menjadi pelawak.
"Kadang-kadang sebelum ke atas panggung (mikir) 'kenapa gue enggak jadi desainer interior aja, kenapa gue harus ngelawak?" kata Pandji seperti dikutip dari kanal YouTube Miing Bagito Channel, Selasa (22/12/2020).
"Terus kalau lagi enggak lucu, bawaannya pengin pulang (cepet), kalau lucu, pengin lama-lama, pengin makan dulu, foto dulu," ujar Pandji.
Baca juga: Pengakuan Pandji Pragiwaksono: Nulis Materi Lawak Tiap Hari, Enggak Semuanya Lucu
Menurutnya, kegagalan pelawak dalam melucu ada dua kombinasi di dalamnya, salah satunya adalah menganggap remeh pekerjaan karena tidak dibayar.
Seperti yang pernah dialami Pandji ketika mengisi salah satu acara bank dengan gedung tertinggi di Jakarta.
Pandji yang memiliki yayasan kanker dan bermitra dengan bank tersebut serta sebuah perusahaan asuransi, diminta oleh yayasan untuk mengisi acara.
Tak memperhatikan rundown acara, Pandji yang sudah mempersiapkan materi seolah salah masuk, karena sebelum dia tampil, adalah penampilan anak-anak penderita kanker.
Baca juga: Antara Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, dan Masalah Kebotakan
Alhasil, leluconnya ditanggapi dingin oleh banyak orang, bahkan petinggi bank itu memberi isyarat agar segmen Pandji disudahi saja.
Segera kabur pulang, sialnya Pandji justru terjebak menunggu lift, dan malah turun bersamaan dengan orang-orang di dalam acara tersebut.
"Itu adalah naik lift terhening, diam gitu, kalau gue ngomong takut enggak lucu, gue diam aja, enggak enak banget," kata Pandji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.