Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Menarik Konser dan Festival Musik Setelah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 16/11/2020, 08:06 WIB
Rintan Puspita Sari,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi anak konser, tahun 2020 merupakan tahun yang tidak akan bisa dilupakan.

Begitu banyak rencana indah yang akhirnya harus direlakan. Sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini, sudah tak terhitung berapa banyak konser musik, festival yang dibatalkan.

Walaupun disebut-sebut bisa mendatangkan turis lewat gelaran konser, industri yang satu ini sampai sekarang masih terseok dan belum ada titik terang kapan mereka bisa kembali beraktivitas.

Berbagai cara dilakukan, dari menggelar konser drive in, streaming, hingga dibentuknya asosiasi yang mewadahi para promotor Indonesia. Dengan harapan ke depannya promotor di Indonesia bisa bersaing lebih sehat.

Penasaran seperti apa kata para promotor tentang konser musik dan apa yang menjadi tren di tahun depan, berikut ulasannya.

Baca juga: Tak Ada Pandemi Covid-19, Konser Hybrid Diprediksi Tetap Hits di Masa Depan

Tahun 2021 tetap ada rencana

Sampai saat ini belum ada yang tahu pasti akan seperti apa tahun 2021 nanti untuk industri ini. Namun, para pekerja di dalamnya tetap harus bertahan.

Oleh karenanya, promotor-promotor musik ternama sudah membuat rencana, terlepas apakah tahun depan itu bisa terwujud atau tidak.

"Kayaknya harus, planning harus jalan. Karena pengaruhnya bukan hanya terhadap penyelenggara tapi pekerja industri," kata Dewi Gontha, Presiden Direktur PT Java Festival Production.

"Data April, pekerja industri kreatif yang terimbas 200.000-an orang tidak bekerja, kalau kita menyelenggarakan acara, kita mendukung industrinya. Bilamana diizinkan, kita tetap ikuti aturan pemerintah, kita harus jalan, kembali beraktivitas," lanjutnya.

Akan tetapi semua kembali pada vaksin. Selama vaksin belum ditemukan, promotor masih menahan untuk menggelar konser offline seperti dulu.

Baca juga: Promotor Musik Sudah Susun Rencana Gelar Konser di 2021, tapi...

Harus adaptasi

Dengan kondisi seperti sekarang, mau tidak mau promotor konser ataupun festival harus menyesuaikan diri.

"Mau tidak mau kita harus beradaptasi dengan kondisi begini," kata Anas Syahrul Alimi, CEO Prambanan Jazz Festival dan Founder Rajawali Indonesia.

Anas yang sukses menggelar Prambanan Jazz 2020 secara hybrid mengatakan dengan adaptasi cara-cara baru, mereka bisa menunjukkan kalau kondisi saat ini tidak membuat para promotor menyerah.

Hal serupa juga dilakukan Berlian Entertainment, yang mulai membuat proyek-proyek konser adaptif.

"Konsep-konsep ini kita jalankan karena kondisi saat ini," kata Dino Dino Hamid, Ketua APMI dan CEO Berlian Entertainment.

Baca juga: Tak Ada Pandemi Covid-19, Konser Hybrid Diprediksi Tetap Hits di Masa Depan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com