JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak semua cita-cita yang ingin dicapai seseorang berjalan dengan mulus dan tentunya melewati proses yang panjang.
Sama halnya seperti kehidupan pelawak senior Mpok Atiek saat merintis karier di dunia hiburan.
Baca juga: Mpok Atiek Sadari Menjual Latahnya dalam Dunia Lawak
Lika-liku yang ia hadapi cukup membuatnya menjadi wanita yang tegar menghadapi dunia nyata.
Dia bekerja banting tulang demi menghidupi dua anak dan menjadi artis di Tanah Air.
Mpok Atiek benar-benar bingung usai cerai dengan mantan suaminya. Secara otomatis, ia tidak lagi mendapatkan nafkah dan harus membiayai dua orang anaknya itu.
Dengan suaranya yang bergetar, Mpok Atiek sangat pesimis mendapatkan pekerjaan karena latar belakang pendidikan yang ia miliki tidak terlalu tinggi.
Baca juga: Soal Artis Instan, Mpok Atiek: Dulu Harus Jungkir Balik Mau Jadi Artis
Sesekali menyeka air matanya, Mpok Atiek mengatakan pada saat itu ia rela bekerja apa pun asalkan dua anaknya itu bisa makan.
"Minta kerjaan, apa pun mau, mau tukang suruh cuci piring mau, mau jadi tukang ngeladenin pelayan (waiters) juga mau," ungkap Mpok Atiek sambil menangis.
Tentunya ia tidak akan melupakan jasa temannya yang menolongnya mendapatkan pekerjaan menjadi pelayan di sebuah kafe.
Baca juga: Mpok Atiek: Jauhi Mem-bully Saat Melawak
Namun malang nasibnya, Mpok Atiek beberapa kali tertimpa sial dengan tamu kafe yang nakal dengan sengaja meninggalkan ruangan.
Alhasil, Mpok Atiek yang dipertanggungjawabkan untuk hal ini terkena imbasnya.
"Emak harus bayar, potong gaji. Ngalamin Emak waktu kita masih bloon enggak ngerti," ucap Mpok Atiek dengan suaranya bergetar dan menangis.
Beda cerita ketika Mpok Atiek merintis karier di dunia hiburan. Ia rela menumpang bus dari rumah ke TVRI demi bertahan hidup.
Baca juga: Perjuangan Mpok Atiek Jadi Artis, Setiap Hari Naik Bus dan Minum Air Putih Biar Kenyang
Sebab, honor yang didapatkannya pada saat itu hanya Rp 2.500 dan ongkos pergi pulang bus Rp 600.
"Sampai di MPR/DPR kan ke TVRI jauh, ya jalan kaki sampai keringatan segede jagung. Latihan dari pagi sampai sore, boro-boro bakal makan, bakal ongkos aja enggak ada," ungkap Mpok Atiek.