Mantan Terlihat Lebih Menarik Setelah Putus, Ini Kata Deddy Corbuzier dan Raditya Dika

JAKARTA, KOMPAS.com - Suka penasaran melihat mantan yang sudah tidak ada lagi hubungannya justru terlihat lebih menarik dibanding saat masih bersama.

Deddy Corbuzier dan Raditya Dika membahasnya di kanal YouTube CXO Media dengan judul "TTS Ep.11- Raditya Dika dan Deddy Corbuzier Bingung Kenapa Mantan Lebih Cakep Setelah Putus?"

Ada beberapa dugaan yang dianalisis Deddy Corbuzier dan Raditya Dika. Pertama adalah orang memiliki kecenderungan ingin memiliki sesuatu yang bukan miliknya.

"Karena Anda ketika memiliki tidak menghargai hal tersebut, pada saat anda memiliki. Setelah anda kehilangan, 'you gonna miss me when I gone'," kata Deddy Corbuzier dikutip dari CXO Media, Senin (9/11/2020).

Namun, menurut Raditya Dika, orang harus berhenti berandai-andai atau membayangkan mantan masih menjadi miliknya.

Raditya Dika menyarankan lebih baik merelakan mantan apalagi yang sudah menjadi milik orang lain.

Baca juga: Vicky Prasetyo Akui Naksir Kalina Ocktaranny dan Direstui Deddy Corbuzier

"Sama satu, mantan kalau udah putus suka sengaja untuk (buat) mantan menyesal, dandan," kata Deddy Corbuzier.

"Seolah-olah 'ini yang lo lewatkan, ini yang lo sia-siakan'. Jadi kita harus lebih pinter daripada dia. Kita tahu ini manipulasi psikologisnya yang dia lakukan, jangan sampai terjebak permainan psikologis mantan anda," kata Raditya Dika menyarankan.

Bisa juga karena memang sudah ingin putus, akhirnya mantan yang merasa hidupnya lebih bebas, terlihat lebih bahagia dan membuat orang yang sudah memutuskannya menyesal.

Menurut psikolog klinis, Inez Kristanti, ada tiga penjelasan kenapa mantan selalu terlihat lebih menarik setelah putus.

Pertama, orang cenderung mengingat hal-hal positif setelah putus, yang mungkin terjadi karena mereka tidak harus menghadapi tantangan-tantangan di kehidupan sehari-hari ketika dulu harus dijalani saat masih bersama.

Baca juga: Raditya Dika Sebut Anak Pertamanya Mulai Cemburu pada Adiknya

"Kita jadi bisa cenderung mengingat hal-hal positif dari orang itu tanpa harus secara langsung sehari-harinya menghadapi situasi masalah dengan orang tersebut," kata Inez.