Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Hidup Selalu Enak, Raffi Ahmad: Mereka Enggak Tahu Perjuangan 20 Tahun Lalu

Kompas.com - 30/10/2020, 17:41 WIB
Firda Janati,
Tri Susanto Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang menilai hidup seorang presenter sekaligus artis Raffi Ahmad serba ada dan terpenuhi.

Padahal, Raffi juga merasakan perjuangan hidup yang berat sebelum akhirnya merasakan hasil dari jerih payahnya itu.

Baca juga: Terlalu Sibuk Bekerja, Raffi Ahmad Akui Tak Punya Hari Libur dalam Hidupnya

"Gue sekolah juga enggak pintar amat, gue harus pintar dalam kehidupan, kita belajar terus. Gue sebenarnya banyak banget kegagalannya, cuma karena gue orangnya mah ya sudah aja cuek," ujar Raffi Ahmad, dikutip dari kanal YouTube 3SECOND TV, Jumat (30/10/2020).

Tidak langsung sukses seperti sekarang, Raffi memulai kariernya di dunia hiburan Tanah Air sejak dirinya masih sekolah.

"Orang kan kadang suka melihat Raffi ih enak hidupnya sekarang, padahal mereka enggak tahu perjuangan hidup 20 tahun yang lalu," ujar Raffi.

Baca juga: Minta Maaf ke Nagita Slavina, Raffi Ahmad: Kalau Sudah Kepergok

Harus tinggal sendiri di Jakarta, honor Rp 500.000 saat main sinetron hingga pernah tertipu sudah dirasakan Raffi Ahmad.

"Naik angkot, dibayar dulu Rp 500.000 main sinetron, pernah ketipu, wah berapa banyak, intinya mah kalau ketipu ikhlasin aja," ucapnya.

"Kalau gue ya sudah jalan lagi, kalau kita menggerutu terus yang ada stres," sambung Raffi.

Baca juga: Raffi Ahmad Sukses dengan Rans Entertainment, Ternyata Berawal dari Rafathar

Suami Nagita Slavina itu juga mengatakan jarang merasa terpuruk karena selalu ikhlas menjalani hidup apapun kondisinya.

"Enggak pernah, jarang. Paling kehilangan orangtua. Waktu ada masalah yang sama BNN juga, kalau diikhlasin, balik lagi kerjaan," ucapnya.

Raffi mengatakan, jangan terlalu bahagia ketika mendapat apa yang diinginkan dan jangan terlalu sedih jika mengalami kegagalan.

Baca juga: Ditawar Perusahaan Besar, Rans Entertainment Milik Raffi Ahmad Akan Diakuisisi?

"Jadi intinya kalau kita berhasil dalam target kita, boleh senang, tapi jangan terlalu bahagia. Kalau gagal, boleh sedih, manusiawi, tapi jangan terlalu sedih," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com