Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan di Industri Musik dari Kacamata Raisa

Kompas.com - 22/10/2020, 11:22 WIB
Ady Prawira Riandi,
Kistyarini

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Federasi Serikat Musik Indonesia (FESMI) menggelar Diskusi Industri Musik dan Musisi (Diksi) pada hari Rabu (21/10/2020).

Pada episode keempat ini tema yang diangkat adalah Wanita di Industri Musik Tanah Air: Antara Berkeluarga dan Mengejar Cita-cita.

Penyanyi Raisa Andriana dan membagikan pandangannya terhadap bagaimana karier  perempuan di tengah industri musik Indonesia.

Baca juga: Raisa Sebut Tidak Mudah bagi Perempuan yang Berkarier di Industri Musik

1. Sulitnya perempuan yang bekerja di industri musik

Raisa mengatakan menjadi perempuan yang berkarier di industri musik bukan pekerjaan yang mudah.

Ada banyak hal yang harus dikompromikan, terutama soal penampilan.

Perempuan selalu dituntut untuk berpenampilan seperti yang industri inginkan, bukan seperti apa yang mereka mau.

Baca juga: Bukan Cuma Gender, Raisa Sebut Masalah Penting Lain di Industri Musik Indonesia

"Tapi ya itu dia yang harus terus diperjuangkan semua cewek saat masuk industri musik. Mereka harus menormalisasi untuk bilang enggak mau untuk sesuatu yang tentang fisik, eksploitasi, kita say no it's okay," kata Raisa.

2. Melawan ekspektasi

Ekspektasi tinggi selalu menjadi masalah bagi perempuan yang berkarier di dunia musik.

Kaum hawa kerap dibebankan ekspektasi lebih jika dibandingkan dengan kaum adam.

"Kalau aku sih lebih ngerasa yang jadi masalah tuh ekspektasi terhadap perempuan di dalam industri musik," ujar Raisa.

Baca juga: Raisa Merasa Tidak Nyaman Dibanding-bandingkan dengan Solois Lain

Ekspektasi itu bahkan masih dirasakan oleh Raisa hingga saat ini.

Padahal awalnya ia menyangka ekspektasi itu dibebankan hanya saat ia mengawali karier di bidang musik.

3. Enggan dibandingkan

Raisa juga mengaku selalu merasa tak nyaman ketika dibanding-bandingkan dengan solois perempuan lain.

"Aku merasa justru di industri musik yang aku kurang suka adalah kompetisi yang dibuat-buat antara cewek dan cewek. Mungkin bagi kita enggak ada kompetisi, tapi terus tiba-tiba disuruh pilih ini atau itu, Raisa atau Isyana, misalnya," kata Raisa.

Baca juga: Masa Pandemi, Raisa dan Hamish Daud Bisa Lihat Momen Pertama Zalina

Bagi Raisa, persaingan seperti itu justru merupakan sesuatu yang beracun dan tidak baik.

"Yang kayak gitu yang bikin enggak nyaman dan itu toxic menurut aku, mengadukan cewek dan cewek yang sejatinya kita harusnya bisa saling mendukung satu sama lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com