Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agensi Hiburan di Korea Selatan Perlahan Tumbang Terdampak Pandemi Covid-19

Kompas.com - 17/09/2020, 09:31 WIB
Rintan Puspita Sari,
Andika Aditia

Tim Redaksi

Sumber Soompi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak acara dan festival dibatalkan, agensi besar dan kecil dalam situasi yang tidak menentu bahkan sudah ada yang tutup.

Menurut Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan, 34 agensi hiburan telah ditutup sejak Maret 2020.

Bagaimana nasib para trainee mereka dan juga bintang-bintang Kpop di masa pandemi ini?

Baik idol dan trainee berbicara dampak pandemi terhadap mereka

Misalnya girl group Black Swan dijadwalkan untuk debut awal tahun ini, tetapi ditunda tanpa batas waktu karena pandemi.

"Kami terus berlatih selama satu setengah tahun, tetapi setelah wabah Covid-19, debut kami juga mundur dan sekarang yang kami lakukan hanyalah berlatih," kata
Youngheun, anggota Black Swan. 

Baca juga: Empat Agensi Besar Korea Selatan Umumkan Rencana Akhir Tahun 2020

Artis musik Hyeme berkomentar, dia harus berhasil melewati hal ini, karena hanya menyanyi dan menari yang dia tahu bagaimana melakukannya.

"Keluarga saya semuanya di Brasil dan saya ingin mengirimi mereka uang. Ini benar-benar situasi yang membuat frustrasi," kata Leia.

Keadaan tersebut tak jauh berbeda dengan yang dialami girl group ICU dan Chic Angel dari Liz Entertainment.

Mereka yang mendapat pemasukan dengan menggelar konser di luar negeri, kini tidak bisa melakukannya karena pandemi.

Belum lagi dibatalkannya berbagai acara yang biasanya mereka gunakan untuk meningkatkan eksistensi nama grup mereka di tengah banyaknya pilihan grup idola lainnya. 

Baca juga: Presiden Korea Selatan Moon Jae In Puji Kedermawanan IU

"Saya berharap perusahaan kami bertahan," kata Abin dari grup ICU.

Dampak pandemi terhadap agensi

Tak hanya idol dan trainee yang khawatir, pihak agensi juga memiliki kekhawatiran.

Agensi mengkhawatirkan kelangsungan hidup mereka sekarang, daripada mencari untung.

"99 persen dari agensi kecil seperti kami hampir bangkrut dan mengalami kesulitan untuk bertahan setiap hari. Selama periode persiapan ini, Anda harus menganggapnya menghabiskan 20 hingga 30 juta won (sekitar Rp 252juta hingga Rp 379 juta ) sebulan. Kita hampir musnah sekarang," kata Yoon Deung Ryong, kepala agensi Black Swan, DR Music.

Channel A mencatat, banyak idola di bawah agensi kecil hingga menengah lebih populer di luar negeri daripada di Korea dan sebagian besar keuntungan mereka berasal dari pertunjukan di luar negeri, yang telah menjadi masalah selama pandemi. 

Baca juga: Industri Musik Korea Laporkan Kerugian Selama Pandemi Covid-19 Mencapai Rp 1,5 Triliun

Agensi Liz Entertainment sebagai agensi ICU dan Chic Angel mengatakan kalau keadaan saat ini membuatnya melakukan semuanya sendiri untuk memangkas biaya.

"Kami memiliki semua orang termasuk manajer dan stylist, tetapi sekarang saya melakukan semuanya sendiri. Kami memangkas biaya sebanyak mungkin," ujar kepala agensi mereka.

"Saya telah mengerahkan semua yang saya miliki untuk ini. Kami telah mencapai titik di mana saya khawatir tentang bulan depan," imbuhnya.

Channel A melaporkan, beberapa orang mengatakan dukungan pemerintah terlalu berfokus pada teater dan tari, tetapi mengabaikan agensi untuk penyanyi, bagian dari industri budaya populer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Soompi
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com