Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Lutfi Agizal soal Polemik Kata Anjay, Bantah Pansos

Kompas.com - 03/09/2020, 12:19 WIB
Baharudin Al Farisi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir publik tengah memperbincangkan kata "anjay" yang dipermasalahkan agar tidak lagi dipakai.

Polemik soal kata "anjay" diketahui menjadi ramai setelah seorang YouTuber bernama Lutfi Agizal menyampaikan keresahannya.

Dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Lutfi Agizal menjelaskan terkait polemik kata "anjay" ini.

Baca juga: Lutfi Agizal Bantah Panjat Sosial dengan Rizky Billar

Melihat dari sudut pandang yang lain

Lutfi Agizal mengaku berusaha melihat kata "anjay" dari sudut pandang yang lain dengan menilai makna kata tersebut ambigu serta bisa bermakna negatif.

"Gue itu tidak mempermasalahkan, tapi gue melihat dari sudut pandang yang lain. Iya (bisa bermakna 'anjing'). Berarti ada publik ataupun redaksional yang memikirkan hal yang sama (bermakna anjing)," kata Lutif.

Lutfi berujar tidak serta-merta mengangkat polemik kata "anjay" ke ranah publik. Dia mengaku telah mewawancarai seorang ahli tata bahasa.

Baca juga: Tak Hanya Kata Anjay, Lutfi Agizal Bakal Mempermasalahkan Kata Ini

"Ternyata dalam berbahasa ada ilmu linguistik di mana ada semantik dan leksikon. Di tafsirannya narasumber gue, anjay itu adalah semantiknya, lalu leksikonnya adalah maaf, (kata) anjing," ucap Lutfi.

Setelah mengetahui dari ahli tata bahasa tersebut, Lutfi berpikir bahwa kata "anjay" bisa menimbulkan arti kata yang negatif.

Sebut sebagai bentuk kepedulian

Karena bisa menimbulkan potensi negatif, Lutfi mengaku polemik kata "anjay" menjadi edukasi untuk masyarakat luas.

Baca juga: Lutfi Agizal Bantah Panjat Sosial dengan Rizky Billar

"Iya (edukasi), ini kepedulian gue sebagai anak bangsa, untuk generasi kita selanjutnya," kata Lutif.

Kendati demikian, Lutfi mengatakan kata "anjay" diperbolehkan untuk orang-orang yang memiliki makna positif.

"Multitafsitnya kalau itu positif enggak ada masalah, kan, digunakannya dengan cara yang positif. Yang gue takutin, kalimat yang bisa multitafsir ini untuk menghujat orang, just it," kata Lutfi.

"Edukasi gue ini mengangkat untuk orang lebih berpikir lagi ketika menggunakan kalimat apa pun, salah satunya anjay, untuk mempertimbangkan lagi," ucap Lutfi melanjutkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com