JAKARTA, KOMPAS.com - Lama tak terlihat di layar kaca, mentalis Romy Rafael menjelaskan kesalahpahaman tentang hipnotis yang jadi sudut pandang masyarakat Indonesia.
Menurut Romy, kesalahpahaman ini muncul ketika hipnotis disalahgunakan caranya oleh beberapa oknum sehingga menyebabkan timbulnya persepi di masyarakat.
Baca juga: Pikiran Romy Rafael Bisa Dibaca Sang Istri
Saat berbincang dengan Deddy Corbuzier, Romy Rafael menceritakan awal perjalanan kariernya di dunia hiburan sehingga akhirnya memandu program acara tentang hipnotis.
"Nah, sudah bagus tuh, keangkat, karena start with why, why-nya gue itu dulu menginspirasi masyarakat Indonesia terhadap hipnotis dan hipnoterapi," kata Romy Rafael dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier seperti dikutip Kompas.com, Jumat (28/8/2020).
Dalam masa keemasan Romy Rafael itu, oknum-oknum yang salah cara menggunakan hipnotis ini belum santer terdengar di layar kaca atau pun YouTube.
Baca juga: Rahasia Kekompakan Romy Rafael dan Istri
Di saat yang bersamaan, Romy Rafael mengatakan salah satu stasiun televisi dalam tanda kutip sudah kehabisan ide kreatif dalam menyuguhkan sebuah acara menarik kepada penonton.
"Karena semuanya sudah i do it. Akhirnya mau ngapain lagi? Akhirnya doing something yang secara keilmuannya enggak mungkin disentuh (saya). Ya itu, bakar tisu supaya akhirnya keluarin uneg-uneg," kata Romy Rafael.
Pemilik nama lengkap Romy Tunggul Widodo itu menegaskan, hal itu secara keilmuannya tidak dapat dilakukan.
Baca juga: Romy Rafael dan Istri Akan Gelar Pertunjukan di Timur Tengah
"Karena secara keilmuannya enggak bisa, seperti dokter menghidupkan orang mati, enggak bisa. Kalau ada keilmuan bisa keluarin uneg-uneg, KPK seharusnya pakai," ucap Romy Rafael.
Sementara itu, pembicaraan yang lain tentang tidak adanya hipnotis dengan tepuk pendak, Deddy Corbuzier tiba-tiba menyebut salah satu nama artis Indonesia.
"Yang mana sudah berubah sama Uya Kuya (hipnotis) bakar tisu," kata Deddy sambil tertawa.
"Terima kasih sudah disebutin," sahut Romy Rafael sambil tersenyum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.