Gofar Hilman Sebut Didi Kempot Bikin Orang Sukaria meski Sedang Sakit Hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Influencer dan penyiar radio Gofar Hilman mengatakan, maestro campursari Didi Kempot bukan hanya sekadar seniman dan budayawan, tetapi lebih dari itu.

Gofar yang cukup dekat dengan Didi Kempot semasa hidup menyebut, Didi Kempot justru telah menjadi dari sebuah kultur itu sendiri.

Baca juga: Profil Gofar Hilman, Penyiar Radio yang Lejitkan Nama Didi Kempot di Kaum Milenial

Salah satu contoh nyatanya, kata Gofar, adalah bagaimana Didi bisa membuat orang justru bersuka ria meski dalam kondisi sedih ketika mendengarkan lagu Didi Kempot.

"Tapi ini sebuah kultur, di mana kita sakit hati, tapi bisa dirayakan dengan joget," ucap Gofar dikutip dari YouTube Trans TV Official berjudul "Curhatan Alm. Didi Kempot, Lagunya Banyak Dibawakan Tanpa Izin" tayang, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: 4 Cerita Gofar Hilman yang Tak Terlupakan tentang Didi Kempot

Menurut Gofar, hal ini menjadi sesuatu yang berbeda dari sebelumnya ketika orang mendengarkan lagu sedih.

"Jadi orang cukup dengar lagu 'Cidro' misalnya itu bisa joget nyanyi, meski lagi sakit hati," ucap Gofar.

Selain itu, Gofar juga salut dengan bakat alami pelantun "Cidro" ini bisa membuat lagu dalam waktu singkat.

Baca juga: Didi Kempot Meninggal, Gofar Hilman: Saya Kehilangan Sosok Ayah yang Humble Luar Biasa

"Yang saya salut punya anugerah bisa menciptakan lagu dalam sebentar, dalam sejam," ucap Gofar.

Gofar Hilman sendiri menjadi salah satu orang yang meramaikan kembali nama Didi Kempot di kalangan anak muda dengan lagu-lagu patah hatinya yang menghibur.

Didi Kempot meninggal dunia pada hari ini Selasa (5/5/2020) akibat serangan jantung.

Baca juga: Gofar Hilman: Didi Kempot Tidak Tahu Dia Seorang Legenda

Selama berkarya sejak awal era 1980-an yang dimulai sebagai pengamen, Didi Kempot total sudah mengeluarkan 26 album dan ratusan singel.

Total sebanyak sekitar 800 lagu telah dihasilkan Didi Kempot.

Didi Kempot lahir di Surakarta, 31 Desember 1966 telah dimakamkan di kampung halaman keluarga besar di Ngawi, Jawa Timur.