Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Palsu, Hoaks, dan Korupsi Jadi Ramuan Peraukertas untuk Terang Bersulam

Kompas.com - 18/11/2019, 15:18 WIB
Andika Aditia,
Andi Muttya Keteng Pangerang

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Trio Peraukertas yang mengusung genre organic rock resmi meluncurkan singel terbaru berjudul "Terang Bersulam".

Band ini terbentuk pada 9 September 2016, beranggotakan Candra Riadiyanto (vokal & gitar), Hardi Arief Pambudi (bass & vokal latar), dan Halilintar Syumanjaya (drum & vokal latar).

Lagu "Terang Bersulam" menjadi singel perdana perjalanan Peraukertas bersama label barunya, yakni Universal Music Indonesia yang juga menjadi salah satu label ternama di Indonesia.

Baca juga: Musikal Rock Star of The West End Bersiap Tampil Lagi di Indonesia

Sebelumnya, Peraukertas sudah lebih dulu merilis dua singel serta satu EP atau mini album lewat jalur independen alias indie.

Dalam proyek ini, Peraukertas bekerja sama dengan Levi’s Indonesia. Kerja sama ini lantaran Peraukertas merupakan runner up dari Levi’s Band Hunt 2018.

Meski musik yang mereka usung belum menjamur seperti genre lainnya, Peraukertas yakin musik mereka akan tetap diterima dengan baik oleh penikmat musik Tanah Air.

Baca juga: Bukan Band Rock, Maliq & DEssentials Sempat Merasa Asing Tampil di Soundrenaline

Apalagi, saat ini industri musik Indonesia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

Singel "Terang Bersulam" sendiri sudah diciptakan oleh Hardi, Candra & Halilintar.

Hardi selaku pembuat lirik menjelaskan bahwa lagu tersebut membawa tiga isu sekaligus, yaitu janji palsu, hoaks, dan korupsi.

Isu-isu yang sangat masih kental terasa di lingkungan sekitar.

Baca juga: God Bless, Jamrud, NTRL, hingga Edane Hadir di Jakarta Rock Space

"Risih banget sama yang suka nyebar berita di grup WhatsApp, tapi enggak dikurasi dulu beritanya benar apa enggak, malah jadi polemik di grup," ucap Hadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Senin (18/11/2019).

Hal senada juga dilontarlan oleh Candra. Ia menjelaskan, korupsi masih menjadi tradisi buruk terus terjadi.

"Korupsi juga masih sangat sering kejadian di Indonesia. Kalau ada yang bilang 'basi ah bikin lagu tentang korupsi', gue sih enggak masalah, selama korupsi belum meredam, sangat sah untuk bikin karya mengenai hal itu. Karya yang baik kan bisa jadi doa juga," ucap Candra.

Baca juga: Gantikan Charly Van Houten, Firman Siagian Beri Sentuhan Rock untuk ST12

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com