JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya makanan dan minuman, produk pembersih dan perawatan diri pun memiliki tanggal kedaluwarsa. Tanggal kedaluwarsa dimaksudkan untuk memastikan efektivitas bahan aktif yang terkandung dalam produk.
Salah satu produk pembersih yang banyak digunakan di rumah sejak lama adalah pemutih. Pemutih lazim digunakan dalam proses mencuci pakaian, namun dapat digunakan pula sebagai disinfektan.
Nah, apakah pemutih bisa kedaluwarsa? Apa tanda-tanda pemutih sudah kedaluwarsa?
Baca juga: Apakah Sabun Cuci Piring Bisa Kedaluwarsa?
Dikutip dari Reader's Digest, Rabu (17/5/2023), berikut penjelasannya.
Pemutih adalah produk pembersih rumah klasik. Ada dua jenis pemutih yang banyak dijumpai di pasaran, yakni pemutih klorin dan pemutih oksigen.
Menurut Dewan Kimia Amerika, pemutih klorin, secara kimiawi, adalah larutan air natrium hipoklorit. Pemutih cucian rumah tangga biasa atau pemutih non-klorin, yang digunakan untuk memutihkan dan mensterilkan cucian, biasanya 5,25 persen atau 6 persen natrium hipoklorit.
Natrium hipoklorit adalah bahan aktif dalam pemutih yang akan Anda gunakan di rumah.
Baca juga: Apakah Produk Pembersih Rumah Bisa Kedaluwarsa?
Pemutih rumah tangga dapat digunakan untuk mendisinfeksi tempat-tempat yang menampung kuman seperti sakelar lampu dan kenop pintu serta menghilangkan jamur dari permukaan.
Untuk mengetahui kapan suatu produk kedaluwarsa, ada baiknya mengetahui kapan produk tersebut dibuat. Pada leher botol biasanya tertera tanggal produksi produk tersebut dan tanggal kedaluwarsa.