Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membasmi Hama Kutu Kebul Tanaman Cabai

Kompas.com - 11/05/2023, 12:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering kita jumpai tanaman cabai menjadi kuning dan kerdil. Kondisi ini bisa terjadi karena terserang virus kuning atau virus gemini.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (11/5/2023), virus kuning atau virus gemini adalah penyakit tanaman yang dibawa oleh hama kutu kebul (Bemisia tabaci) dan thrips. Kedua hama tersebut bertindak sebagai vektor atau penular penyakit tanaman.

Serangan hama kutu kebul bisa menggagalkan panen cabai. Namun demikian, pada varietas cabai tertentu masih bisa bertahan, tetapi produksinya jauh menurun.

Baca juga: Penyakit Patek Bisa Mematikan Tanaman Cabai? Ini Penjelasannya

Ilustrasi daun tanaman yang diserang hama kutu kebul.SHUTTERSTOCK/CHA_CHA Ilustrasi daun tanaman yang diserang hama kutu kebul.

Apa itu kutu kebul?

Kutu kebul adalah hama yang sangat polifag dan menyerang berbagai jenis tanaman.

Selain cabai, banyak tanaman lain yang bisa menjadi inang bagi kutu kebul, seperti tanaman tomat, kentang, mentimun, terong, kubis, buncis, selada, bunga Gerbera, ubi jalar, singkong, kedelai, tembakau, dan lada.

Perkembangan tahapan kutu kebul dimulai dari stadia telur menjadi crawler atau nimfa 1 lalu menjadi nimfa instar 2, 3 dan 4 yang disebut juga pupa dan akhirnya menjadi serangga dewasa atau imago.

Siklus hidup kutu kebul dari telur menjadi imago berlangsung selama 25 hari. Telur bisanya di permukaan bawah daun, pada daun teratas (pucuk).

Baca juga: Cara Mengendalikan Kutu Putih Tanaman Cabai

Kutu kebul betina yang lebih suka daun yang telah terinfeksi virus mosaik kuning sebagai tempat meletakkan telur dari pada daun sehat. Kutu kebul dewasa bisaanya berkelompok pada bagian permukaan bawah daun.

Apabila tanaman tersentuh atau ada getaran biasanya kutu kebul akan beterbangan seperti kabut putih.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com