Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/03/2023, 12:55 WIB
Dominikus Wirawan Kuncorojati,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dapur yang bersih dan harum membuat siapa pun nyaman dan betah berlama-lama saat memasak serta menyiapkan makanan.

Namun, dapur merupakan salah satu ruangan di rumah yang rentan terkena kotoran dan berbau tak sedap. Bau tak sedap ini bersumber dari tempat sampah yang tidak dibersihkan dan sisa makanan atau piring kotor yang dibiarkan menumpuk. 

Untungnya, menghilangkan bau tak sedap dari dapur mudah dilakukan. Dilansir dari Apartment Therapy, Rabu (15/3/2023), berikut cara menghilangkan bau di dapur sehingga kembali harum.

Baca juga: 3 Cara Mudah Membuat Dapur Wangi Kembali

Bersihkan ventilasi

Ilustrasi dapur.Shutterstock/New Africa Ilustrasi dapur.
Salah satu bagian penting yang harus dirawat di dapur adalah filter ventilasi. Jika filter ventilasi menumpuk terlalu banyak minyak, dapat membuatnya berbau tak sedap atau tengik. 

Karena itu, bersihkan filter ventilasi yang berminyak dengan air sabun panas.

Buang sisa makanan secepatnya

Semakin lama membiarkan sisa makanan di dapur, semakin besar kemungkinan menimbulkan bau tak sedap. Maka itu, buang sisa makanan secepatnya dari dapur untuk mencegah timbulnya bau.

Selain itu, hindari membiarkan piring kotor di wasatafel dapur terlalu lama karena bisa menimbulkan bau. 

Baca juga: Hal yang Harus Dilakukan jika Tak Punya Kipas atau Ventilasi di Dapur

Segera buang sampah berbau menyengat 

Jika memasak sesuatu yang dapat menimbulkan bau menyengat seperti ikan atau daging, sebaiknya segera buang sampahnya ke tempat sampah di luar ruma.

Jangan lupa meletakkan sisa makanan yang berbau tajan di kantong terpisah sebelum membuanganya. 

Meletakkan tanaman herbal

Meletakkan tanaman herbal di dapur tak hanya menyegarkan ruangan, tapi juga menghilangkan bau tak sedap. Selain itu, tanaman herbal tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan masakan.

Baca juga: Cara Mengharumkan Ruangan dengan Tanaman Herbal

Periksa tanaman di dapur secara teratur

Ilustrasi dapur, ilustrasi lantai kayu di dapur. Shutterstock/Breadmaker Ilustrasi dapur, ilustrasi lantai kayu di dapur.
Tanaman hijau bisa mencerahkan dapur, tapi juga dapat menyebabkan bau tidak sedap jika tak dirawat baik.

Grace Baena, desainer interior di Kaiyo—marketplace furnitur bekas—mengatakan tanaman yang disimpan di tempat dengan kelembapan tinggi atau disiram secara berlebihan dapat menumbuhkan jamur serta berbau.

Pastikan tidak menyiram tanaman secara berlebihan di area dengan kondensasi dan meletakkannya di area dengan kelembapan tinggi.

Baca juga: Tanaman Berbau Tak Sedap? Ini Penyebabnya

Bersihkan kekacauan secepatnya

Bersihkan permukaan dapur dan piring ketika Anda memasak atau menyiapkan makanan. Selain menghemat waktu, cara ini akan sangat membantu mencegah bau tidak sedap bertahan lama di udara.

Penyegar udara alami

Salah satu cara menjaga dapur tetap harum adalah menggunakan penyegar udara alami. Caranya, didihkan sepanci air dengan kayu manis, cengkeh, dan kulit jeruk, lalu masak hingga mendidih. Biarkan uap dari bahan-bahan tersebut menyebar ke dapur untuk menghilangkan bau. 

Baca juga: Tips Membuat Ventilasi Udara yang Baik di Rumah

Bunga potong segar

Gunakan bunga potong segar di dapur untuk menghadirkan aroma wangi juga menambahkan warna. Jika ingin bunga potong bertahan lama, pertimbangkan menggantung bunga kering.

Sarah Barnard, desainer interior yang berbasis di California, Amerika Serikat, mengatakan menggantung bunga potong hingga kering di dapur berkontribusi pada estetika yang lembut dan romantis sambil melepaskan aroma harum. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com