JAKARTA, KOMPAS.com - Musang menjadi hewan yang kini banyak dipelihara atau populer meski tak sebanyak anjing dan kucing.
Hal ini tak lain karena karakteristik dan perilaku musang seperti lucu, menggemaskan, suka bermain, dan suka diemong.
Baca juga: Ingin Memelihara Musang? Ketahui Dulu 7 Hal Ini
Meski demikian, memelihara musang bukan berarti tanpa masalah. Ada ragam masalah yang bakal ditemui saat memelihara musang, salah satunya bulu musang yang rontok.
Tentu saja, hal ini membuat pemiliknya khawatir dan bertanya-tanya apa yang menjadi penyebab bulu musang rontok?
Namun, perawatan musang sangat berbeda dengan perawatan anjing dan kucing. Sebagai contoh, anjing disarankan mandi sebulan sekali, sedangkan musang hanya disarankan dua bulan sekali.
Hal ini karena secara morfologis, kulit dan bulu musang cukup halus sehinga musang perlu menjaga lemak yang melindungi bulu dan dermis selama mungkin.
Dilansir dari My Animals, Jumat (10/3/2023), berikut sejumlah penyebab bulu musang rontok.
Baca juga: Panduan Makanan Musang dan Nutrisi yang Dibutuhkan
Musang tidak memiliki kemampuan mengatur suhu tubuhnya secara memadai melalui keringat sehingga mengharuskannya menyesuaikan bulunya sesuai dengan musim iklim.
Karena itu, musang mengalami kerontokan bulu biasanya terjadi dua kali dalam setahun. Di satu sisi, terjadi perubahan dari bulu pendek ke bulu yang lebih panjang pada musim gugur untuk mempersiapkan diri menghadapi dinginnya musim dingin.
Pergantian bulu dari bulu panjang ke bulu pendek terjadi pada bulan-bulan musim semi sebagai persiapan untuk musim panas.
Pergantian bulu musiman ini sangat umum terjadi pada musang, jadi Anda tidak perlu khawatir jika mulai melihat lebih banyak bulu dari biasanya di rumah.
Baca juga: 7 Cara Membuat Ruangan Bermain yang Aman untuk Musang Peliharaan
Namun, apabila melihat beberapa bercak pada tubuh tanpa bulu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter hewan karena bisa jadi suatu penyakit.
Perlu diketahui dan merupakan hal normal bahwa bulu baru tumbuh bersamaan dengan rontoknya bulu lama.
Selain itu, musang mengalami kerontokan bulu di bagian ekor. Hal ini terjadi terutama pada hewan muda yang masih "utuh", yaitu hewan yang belum dimandulkan atau dikebiri.