JAKARTA, KOMPAS.com - Rabies adalah salah satu virus paling mematikan yang menyerang hewan mamalia seperti anjing dan kucing. Bahkan virus rabies juga bisa menginfeksi manusia.
Virus rabies dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, Amerika Utara, beberapa negara Asia, Afrika, Timur Tengah, dan beberapa bagian Eropa.
Baca juga: Ragam Hal yang Perlu Diketahui Tentang Rabies pada Anjing
Namun, ada banyak wilayah di dunia yang bebas virus rabies, di antaranya Australia, Selandia Baru, Jepang, Irlandia, Islandia, Inggris, Jepang, serta sebagian Skandinavia.
Virus rabies dapat menyebabkan peradangan otak pada manusia dan mamalia lainnya. Dikutip dari Medical News Today, Senin (28/11/2022), virus RNA dari keluarga rhabdovirus ini dapat mempengaruhi tubuh dengan dua cara.
Pertama, virus rabies dapat memasuki sistem saraf perifer secara langsung dan bermigrasi ke otak. Kedua, dapat bereplikasi di dalam jaringan otot, yakni virus aman dari sistem kekebalan inang. Dari sini, virus rabies memasuki sistem saraf melalui sambungan neuromuskular.
Begitu berada di dalam sistem saraf, virus rabies menghasilkan peradangan akut pada otak. Hal ini bisa membuat hewan maupun manusia yang terinfeksi mengalami koma dan kematian segera menyusul.
Baca juga: Cara Mencegah Virus Rabies pada Anjing Peliharaan
Penularan virus rabies paling sering terjadi melalui gigitan dari hewan yang terinfeksi. Ketika gigitan tersebut merusak kulit, virus dapat memasuki aliran darah.
Selain itu, penularan juga bisa melalui cakaran atau luka terbuka yang terkena air liur hewan rabies. Biasanya, dengan cara dijilat.
Meski dapat menular di antara hewan peliharaan, dilansir dari WebMD, rabies pada anjing paling sering berasal dari paparan hewan liar seperti kelelawar, rakun, dan rubah.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Virus Rabies yang Menyerang Anjing dan Kucing
Setiap tahun, sekitar 400-500 kasus rabies dilaporkan terjadi pada hewan peliharaan seperti kucing, anjing, dan musang.
Jamie Richardson, BVetMed, Kepala Staf Medis di Small Door Veterinary, mengatakan cara paling umum anjing terinfeksi virus rabies adalah melalui gigitan hewan rabies karena mengeluarkan sejumlah besar virus dalam air liur mereka.
"Namun, rabies juga dapat ditularkan jika air liur hewan yang terinfeksi bersentuhan dengan goresan, luka terbuka, atau area seperti mulut, mata, atau hidung," ucapnya dikutip dari AKC.
Baca juga: Kenali, Ini Tanda-tanda Rabies pada Kucing
“Jika seekor anjing digigit hewan yang terinfeksi rabies, kemungkinan terinfeksi sangat tinggi,” ucap Corinne Wigfall, dokter hewan dari SpiritDog Training.