JAKARTA, KOMPAS.com - Gulma adalah tanaman liar yang hidup di lahan budidaya dan bisa menggangu produktivitas tanaman yang dibudayakan.
Salah satu cara mengatasi ini adalah mengendalikan gulma secara biologis. Pengendalian gulma secara biologis, yang juga dikenal dengan pengendalian hayati, adalah upaya menekan populasi gulma dengan menggunakan makhluk hidup.
Baca juga: 3 Jenis Gulma Berdaun Lebar dan Cara Pengendaliannya
Berdasarkan keterangan dalam Agricultural Journal 3(2), pengendalian gulma secara biologis mengacu pada masuknya organisme ke ekosistem untuk mengendalikan satu atau lebih spesies yang tidak diharapkan.
Pengendalian dengan cara ini biasanya menggunakan bakteri dan jamur. Ada juga yang menggunakan organisme lain seperti insekta.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan pengendalian gulma secara biologis.
Baca juga: Mudah, Begini Cara Membuat Herbisida Nabati
Teknik pengendalian ini memiliki sejumlah kelebihan. Berdasarkan Journal Uniera, berikut beberapa keuntungan pengendalian gulma secara biologis.
Baca juga: 3 Teknik Pengendalian Gulma secara Mekanis yang Ramah Lingkungan
Pengendalian gulma secara biologis juga memiliki beberapa kekurangan seperti di bawah ini.
Pengendalian gulma secara biologis tidak bisa sembarang dilakukan. Anda harus mengetahui terlebih dahulu syarat yang dibutuhkan.
Menurut penjelasan di Cybex Kementerian Pertanian, berikut tiga syarat yang dibutuhkan untuk mengendalikan gulma secara biologis.
Dengan menerapkan teknik pengendalian ini, Anda bisa menekan populasi gulma sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.