Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boros Listrik? Ini 6 Cara Menciptakan Dapur Hemat Energi

Kompas.com - 05/07/2022, 14:39 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Moving.com

JAKARTA, KOMPAS.com - Dari memasak makanan hingga pertemuan keluarga, tidak diragukan lagi dapur adalah salah satu ruangan yang paling sering digunakan di rumah.

Hal ini membuat lampu dapur terus menyala, peralatan elektronik dicolokkan, dan piring hampir selalu menumpuk. 

Baca juga: 4 Tips Menghemat Tagihan Listrik di Rumah Setiap Bulan

Tak heran, bila dapur bertanggung jawab atas sebagian besar energi rumah tangga yang digunakan maupun terbuang setiap bulan, yang akhirnya membuat tagihan listrik di rumah meningkat. 

Untungnya, ada banyak cara mengurangi penggunaan energi dan tagihan listrik di rumah. Semuanya dimulai dengan membuat dapur hemat energi.

Dari peralatan yang digunakan hingga kebiasaan yang dilakukan, berikut cara menciptakan dapur hemat energi dilansir dari Moving, Selasa (5/7/2022). 

Baca juga: Catat, Ini 6 Tips Menghemat Tagihan Listrik di Rumah

Berinvestasi dalam peralatan Energy Star

Ilustrasi peralatan dapur. Shutterstock/Africa Studio Ilustrasi peralatan dapur.
Salah satu cara membuat dapur hemat energi adalah mengganti kulkas lama dan berinvestasi dalam peralatan Energy Star.

Peralatan bersertifikasi Energy Star menggunakan lebih sedikit energi daripada model konvensional.

Misalnya, menurut Department of Energy (DOE), mesin pencuci piring bersertifikasi Energy Star menghemat rata-rata 14.649 air selama masa pemakaian dan hanya membutuhkan biaya Rp524 ribu per tahun untuk menjalankannya.

DOE mengatakan, selain itu, kulkas bersertifikasi Energy Star sembilan persen lebih hemat energi daripada model konvensional. Kulkas bersertifikasi Energy Star juga setidaknya 10 persen lebih hemat energi daripada standar federal minimum. 

Baca juga: 6 Hal Umum yang Dapat Meningkatkan Tagihan Listrik di Rumah

Hindari suhu kulkas atau freezer terlalu dingin

Salah satu cara termudah menghemat energi di dapur adalah memeriksa ulang suhu di dalam kulkas dan freezer.

DOE merekomendasikan suhu 1,6-3,3 derajat Celsius untuk kulkas dan -17 derajat Celsius untuk freezer dengan penyimpanan jangka panjang.

Sebagian besar kulkas dan freezer harus memiliki termometer yang mudah dibaca di dalamnya. Jika tidak, Anda dapat menempatkan termometer dalam segelas air di kulkas untuk mengetahui suhunya.

DOE juga menyarankan memeriksa suhu kulkas dengan menempatkan termometer di antara barang-barang beku dan memeriksanya setelah 24 jam. 

Baca juga: 3 Tips Memilih Kulkas Terbaik Menurut Para Ahli

Pastikan pintu kulkas tertutup rapat

Ilustrasi kulkas, Ilustrasi isi kulkas. Shutterstock/New Africa Ilustrasi kulkas, Ilustrasi isi kulkas.
Membiarkan pintu kulkas atau freezer terbuka untuk waktu singkat akan membuang energi. Ini membuat kulkas harus bekerja dua kali lebih keras untuk menebus udara dingin yang keluar.

Untuk itu, hindari membiarkan pintu kulkas terbuka dalam waktu lama guna menghemat energi. Selain itu, segel pintu kulkas harus kedap udara.

Halaman:
Sumber Moving.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com