Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/07/2022, 07:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan padatnya kesibukan sehari-hari, banyak di antara kita tidak memiliki waktu untuk merawat tanaman. Akhirnya, tanaman palsu dipilih sebagai dekorasi rumah.

Tidak sedikit orang memilih tanaman palsu untuk hiasan di rumah atau kantor karena alasan kenyamanan dan perawatan yang mudah. Namun, apakah membawa tanaman palsu membawa feng shui yang baik atau buruk?

Dikutip dari Feng Shui Beginner, Sabtu (2/7/2022), topik ini telah menjadi perdebatan. Namun demikian, berikut penjelasan terkait dampak tanaman palsu menurut feng shui.

Baca juga: 5 Tips Mendekorasi Teras Menurut Feng Shui

Ilustrasi tanaman palsu, bunga palsu. PIXABAY/MAC231 Ilustrasi tanaman palsu, bunga palsu.

Tanaman palsu dianggap feng shui buruk

Ada beberapa alasan mengapa tanaman palsu dianggap feng shui buruk. Pertama, tanaman hijau alami baik untuk meningkatkan energi dan menjernihkan udara di ruang kerja atau ruang tamu.

Tanaman asli juga mewakili pertumbuhan dan awal yang baru. Akan tetapi, tanaman dan bunga palsu tidak demikian.

Kedua, tanaman alami mendorong energi yang baik dan dinamis, tetapi tanaman palsu mewakili energi stagnan sebaliknya.

Tanaman palsu mungkin dekorasi rumah yang elegan dan indah tetapi tidak mendorong hadirnya chi atau energi kehidupan yang baik.

Baca juga: Manfaat Akuarium Menurut Feng Shui dan Di Mana Harus Meletakkannya

Ketiga, beberapa praktisi feng shui percaya bahwa jika Anda menempatkan tanaman palsu di kamar tidur, maka akan menarik hubungan cinta yang tidak diinginkan. Bagi pasangan suami istri, hal itu dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan bahkan dapat menyebabkan hadirnya orang ketiga.

Keempat, jika Anda menempatkan tanaman palsu di ruang tamu, maka akan menarik orang yang mendekati Anda dengan motif tersembunyi di benak mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com