Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, 6 Masalah Kesehatan Ini Sering Menyerang Kucing Peliharaan

Kompas.com - 17/06/2022, 21:37 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kucing merupakan hewan yang pandai merawat diri. Kucing merawat diri dengan menjilati tubuhnya sendiri. 

Meski demikian, kucing tidak dapat mencegah beberapa penyakit dan masalah kesehatan yang menyerangnya, terlebih kucing peliharaan yang dibiarkan bermain di luar rumah

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membeli Pohon Kucing

Kucing yang jatuh sakit disebabkan beberapa hal seperti mengonsumsi makanan atau benda berbahaya, kebersihan rumah, kebersihan kandang dan kotak pasir kucing, serta faktor usia. 

Setidaknya, ada enam masalah kesehatan yang sering menyerang kucing peliharaan seperti dikutip dari Pets WebMD, Jumat (17/6/2022), berikut ini.

Muntah

Ilustrasi kucing muntah. SHUTTERSTOCK/THAMKC Ilustrasi kucing muntah.
Muntah adalah masalah sangat umum yang dialami kucing dengan berbagai penyebab. Mulai dari, memakan sesuatu beracun atau benda yang tidak dapat dimakan (seperti tali), infeksi, penyakit saluran kemih, diabetes, hingga menelan bola rambut.

Muntah dapat dengan cepat membuat kucing mengalami dehidrasi. Karena itu, apabila kucing terus-menerus muntah atau sakit, segera membawanya ke dokter hewan untuk mendapat penanganan tepat. 

Baca juga: Seberapa Sering Sebaiknya Kucing Diberikan Catnip?

Penyakit saluran kemih bagian bawah

Sebanyak tiga persen kucing yang diperiksa dokter hewan memiliki penyakit saluran kemih bagian bawah atau feline lower urinary tract diseases (FLUTD), yang sebenarnya adalah sekelompok penyakit kucing dengan berbagai penyebab. 

Penyakit FLUTD ini bisa dialami kucing betina dan kucing jantan. Selain itu, sering terjadi pada kucing obesitas yang kelebihan berat badan atau kucing yang makan makanan kering.

Stres dan perubahan mendadak juga dapat meningkatkan risiko FLUTD pada kucing. Gejala FLUTD meliputi minum lebih banyak, mengejan saat buang air kecil, adanya darah dalam urine, kesakitan saat buang air kecil, menjilat di sekitar area kencing (sering karena nyeri), kurang nafsu makan, dan muntah. 

Kucing yang tidak bisa buang air kecil adalah kondisi darurat. Jadi, segera membawanya ke dokter hewan bila mencurigai kucing memiliki masalah saluran kemih. 

Baca juga: 5 Cara Memilih Makanan untuk Kucing yang Memiliki Perut Sensitif 

Kutu

Ilustrasi kucing, ilustrasi perawatan mencegah kutu pada kucing peliharaan.Shutterstock/Vaillery Ilustrasi kucing, ilustrasi perawatan mencegah kutu pada kucing peliharaan.
Kutu adalah masalah kesehatan kucing eksternal yang sangat umum dialami, tapi ini mudah diobati. Tanda-tanda kucing terkena kutu, antara lain kotoran kutu pada kulitnya (terlihat seperti titik-titik hitam kecil), goresan konstan, sering menjilat, kulit merah atau teriritasi, rambut rontok, dan infeksi kulit atau hot spot.  

Kutu dapat hidup selama lebih dari satu tahun. Kutu ini bisa membuat kucing berisiko mengalami anemia, jadi pastikan mengobati masalah ini serta mencegah infestasi pada masa mendatang.

Perawatan pengendalian kutu meliputi obat oral, bubuk, busa, dan obat topikal. 

Baca juga: Hal-hal yang Wajib Diketahui Seputar Kehamilan pada Kucing 

Cacing pita

Salah satu masalah kesehatan kucing yang paling umum adalah adanya cacing pita hidup dalam usus kecil kucing dan terkadang tumbuh sepanjang 60 sentimeter. 

Gejala infeksi cacing pita bisa tidak terasa dan terlihat, tetapi kucing biasanya mengalami muntah dan penurunan berat badan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com