Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hal yang Boleh dan Tidak Bisa Dilakukan Saat Berdonasi Barang

Kompas.com - 09/02/2022, 08:58 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Membereskan dan merapikan rumah secara menyeluruh membutuhkan proses panjang dan melelahkan. 

Terlebih, proses ini terkadang membuat bingung dan sulit lantaran harus membuat keputusan untuk menyimpan sebagian barang dan menyingkirkan barang yang lain. 

Baca juga: Catat, Ini 5 Tips Cepat dan Mudah Merapikan Rumah

Untuk memudahkan dalam memilih, cukup gunakan teknik "simpan", "singkirkan", dan "donasi". Namun, untuk dua pilihan terakhir, hal ini cukup membingungkan. 

Misalnya, pakaian yang bolong, tapi kondisi bahannya masih bagus, sebaiknya dibuang atau disumbangkan? 

Nah, untuk membantu memastikan Anda memberikan barang yang tepat, berikut enam hal yang boleh dan tidak bisa dilakukan saat menyumbangkan barang-barang dilansir dari Homes to Love, Rabu (9/2/2022). 

Baca juga: Ada Tamu Datang? Ini 6 Cara Merapikan Rumah Secepat Kilat 

Tanyakan diri sendiri 

Ilustrasi merapikan rumah; Ilustrasi menyingkirkan barang atau declutteringSHUTTERSTOCK Ilustrasi merapikan rumah; Ilustrasi menyingkirkan barang atau decluttering
Sebelum memutuskan menyumbangkan pakaian atau barang kepada orang lain, cobalah menanyakan pada diri Anda sendiri.

Misalnya, masih bisakah barang ini digunakan orang lain? Jika jawabannya ya, masukkan barang tersebut ke boks yang akan disumbangkan. 

Baca juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Pakaian Bau Apek Setelah Dicuci

Jangan memberikan pakaian rusak 

Jika memiliki rok yang tidak lagi dikenakan karena ritsletingnya macet atau kemeja yang tidak bisa dibuka karena kancingnya hilang, sebagian besar badan amal juga tidak dapat melakukan apa pun dengan potongan ini. 

"Saya berharap kami melakukannya, tetapi kami tidak memiliki orang atau sumber daya untuk memperbaiki hal-hal semacam itu," kata Jeff McCartney, Manajer Area dari Salvos Stores Eastern Sydney—organisasi nirlaba dan badan amal asal Australia. 

Baca juga: Tips Meregangkan Beragam Jenis Bahan Pakaian yang Menyusut  

Jual pakaian bila kondisinya masih bagus

Sepotong pakaian tidak akan berakhir sebagai sampah. Jika pakaian masih dalam kondisi sangat baik, pertimbangkan untuk menjualnya secara online. 

Jangan donasikan TV atau printer lama 

Ilustrasi TV layar datar, smart TVUnsplash/Jens Kreuter Ilustrasi TV layar datar, smart TV
Jeff mengatakan printer merupakan peralatan elektronik terbesar yang tidak dapat diterima Salvos Stores karena ini adalah 'teknologi sekali pakai' sama dengan halnya TV dan speaker. Jadi, jangan mendonasikan printer dan TV lama Anda. 

Baca juga: 5 Tips Merawat Pakaian agar Selalu Terlihat Baru

Sumbangkan kulkas lama 

Peralatan elektronik seperti kulkas yang masih berfungsi baik meski tampilannya kotor masih bisa disumbangkan kepada badan donasi atau orang yang membutuhkan.

Namun, kata Jeff, setrika yang terbakar pada elemen pemanasnya, pemanggang roti yang penuh remah-remah, atau kulkas berjamur tidak baik untuk disumbangkan.

"Namun, jika hanya perlu dilap, tentu saja kami akan membersihkannya dengan cara itu."

Jangan lupa daur ulang

Beberapa barang yang berakhir di tumpukan sampah dapat didaur ulang. Misalnya, kasur lama dapat diubah menjadi alas karpet

Begitu pun pakaian yang tidak lagi digunakan bisa didaur ulang kembali seperti yang dilakukan retail pakaian H&M. 

Toko pakain bermerek internasional ini menerima pakaian yang tidak lagi digunakan dari konsumennya. 

Baca juga: 7 Trik Melipat Pakaian Jadi Lebih Mudah dan Cepat

Daripada pakaian yang tidak diinginkan berakhir di tempat pembuangan sampah, inisiatif Pengumpulan Garmen mereka mengubah benang lama pakaian menjadi produk baru seperti kain pembersih atau serat tekstil untuk insulasi.

Setiap tas belanja ukuran sedang yang disumbangkan konsumen akan mendapatkan voucher diskon 15 persen untuk satu item yang dibeli di H&M. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com