JAKARTA, KOMPAS.com - Membereskan dan merapikan rumah secara menyeluruh membutuhkan proses panjang dan melelahkan.
Terlebih, proses ini terkadang membuat bingung dan sulit lantaran harus membuat keputusan untuk menyimpan sebagian barang dan menyingkirkan barang yang lain.
Baca juga: Catat, Ini 5 Tips Cepat dan Mudah Merapikan Rumah
Untuk memudahkan dalam memilih, cukup gunakan teknik "simpan", "singkirkan", dan "donasi". Namun, untuk dua pilihan terakhir, hal ini cukup membingungkan.
Misalnya, pakaian yang bolong, tapi kondisi bahannya masih bagus, sebaiknya dibuang atau disumbangkan?
Nah, untuk membantu memastikan Anda memberikan barang yang tepat, berikut enam hal yang boleh dan tidak bisa dilakukan saat menyumbangkan barang-barang dilansir dari Homes to Love, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: Ada Tamu Datang? Ini 6 Cara Merapikan Rumah Secepat Kilat
Misalnya, masih bisakah barang ini digunakan orang lain? Jika jawabannya ya, masukkan barang tersebut ke boks yang akan disumbangkan.
Baca juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Pakaian Bau Apek Setelah Dicuci
Jika memiliki rok yang tidak lagi dikenakan karena ritsletingnya macet atau kemeja yang tidak bisa dibuka karena kancingnya hilang, sebagian besar badan amal juga tidak dapat melakukan apa pun dengan potongan ini.
"Saya berharap kami melakukannya, tetapi kami tidak memiliki orang atau sumber daya untuk memperbaiki hal-hal semacam itu," kata Jeff McCartney, Manajer Area dari Salvos Stores Eastern Sydney—organisasi nirlaba dan badan amal asal Australia.
Baca juga: Tips Meregangkan Beragam Jenis Bahan Pakaian yang Menyusut
Sepotong pakaian tidak akan berakhir sebagai sampah. Jika pakaian masih dalam kondisi sangat baik, pertimbangkan untuk menjualnya secara online.
Baca juga: 5 Tips Merawat Pakaian agar Selalu Terlihat Baru
Peralatan elektronik seperti kulkas yang masih berfungsi baik meski tampilannya kotor masih bisa disumbangkan kepada badan donasi atau orang yang membutuhkan.
Namun, kata Jeff, setrika yang terbakar pada elemen pemanasnya, pemanggang roti yang penuh remah-remah, atau kulkas berjamur tidak baik untuk disumbangkan.
"Namun, jika hanya perlu dilap, tentu saja kami akan membersihkannya dengan cara itu."
Beberapa barang yang berakhir di tumpukan sampah dapat didaur ulang. Misalnya, kasur lama dapat diubah menjadi alas karpet.
Begitu pun pakaian yang tidak lagi digunakan bisa didaur ulang kembali seperti yang dilakukan retail pakaian H&M.
Toko pakain bermerek internasional ini menerima pakaian yang tidak lagi digunakan dari konsumennya.
Baca juga: 7 Trik Melipat Pakaian Jadi Lebih Mudah dan Cepat
Daripada pakaian yang tidak diinginkan berakhir di tempat pembuangan sampah, inisiatif Pengumpulan Garmen mereka mengubah benang lama pakaian menjadi produk baru seperti kain pembersih atau serat tekstil untuk insulasi.
Setiap tas belanja ukuran sedang yang disumbangkan konsumen akan mendapatkan voucher diskon 15 persen untuk satu item yang dibeli di H&M.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.