Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Tepat Mencuci Kain Pencuci Piring yang Berbau

Kompas.com - 13/01/2022, 23:22 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagian orang lebih menyukai menggunakan kain untuk mencuci piring dibanding spons. Sayangnya, kain pencuci piring akan mulai mengeluarkan bau tak sedap seiring berjalannya waktu. 

Melansir Housewife How To's, Kamis (13/1/2022), bau tersebut tidak hanya membuat tidak nyaman saat tak sengaja menyiumnya, tapi juga mengeluarkan aroma bakteri yang sedang berkembang biak.

Baca juga: 9 Benda di Rumah yang Bisa Dibersihkan dengan Sabun Cuci Piring

Pasalnya, kain pencuci piring dipenuhi partikel makanan, lemak, dan kelembapan, yang dapat menjadi makanan untuk bakteri.

Kemudian, bakteri akan berpindah ke permukaan apa pun yang dilap dengan kain tersebut seperti meja, wastafel, peralatan dapur, bahkan tanganmu.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bau yang tidak sedap, serta bakteri yang berkembang pada kain pencuci piring yakni sebagai berikut:

Baca juga: Tidak Susah, Begini Cara Membersihkan Bak Cuci Piring Stainless Steel

Cara mencuci kain pencuci piring yang berbau

Ilustrasi kain pencuci piring.SHUTTERSTOCK / Rainer Fuhrmann Ilustrasi kain pencuci piring.
Langkah pertama mencucinya kain pencuci piring yang sudah bau adalah memisahkannya  dari pakaian lain untuk menghindari kontaminasi silang.

Atur siklus pencucian dan pengeringan untuk suhu air terpanas serta siklus pencucian terpanjang. Gunakan detergen dan tambahkan secangkir cuka putih saat proses pembilasan. Bisa pula menambahkan satu atau dua sendok makan baking soda. 

Setelah proses pencucian dan pembilasan selesai, segera pindahkan ke mesin pengering. Keringkan pada suhu paling tinggi selama 45 menit atau jemur di luar ruangan di bawah sinar matahari yang cerah.

Baca juga: Jangan Gunakan Sabun Cuci Piring di 5 Tempat ini

Jika kain pencuci piring masih berbau, mungkin permasalahannya pada pengaturan air panas yang digunakan. 

Air panas dengan suhu 49 derajat Celsius bisa melarutkan sabun dan lemak. Namun, suhu itu tidak cukup panas untuk membasmi jamur, lumut, dan bakteri penyebab bau lainnya.

Cara menghilangkan bau membandel ini adalah merebus kain pencuci piring guna menghilangkan penumpukkan seperti berikut ini. 

Baca juga: Trik Membasmi Tungau Laba-Laba dengan Sabun Cuci Piring

  • Tuangkan sekitar 4,5 liter ke dalam panci besar, lalu didihkan.
  • Masukkan secangkir cuka putih yang sudah disuling, dan kain pencuci piring.
  • Rebus kain selama 15 menit.
  • Matikan api dan biarkan kain pencuci piring mendingin seperti suhu ruang. 
  • Setelah mencapai suhu ruangan, ambil kain tersebut, peras, dan gantung pada tempat yang terkena sinar matahari. 

Baca juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mencuci Piring

Cara mencegah kain pencuci piring berbau

  • Pakai kain yang tipis dan longgar

Ilustrasi kain pencuci piring.SHUTTERSTOCK / goffkein.pro Ilustrasi kain pencuci piring.
Kain pencuci piring yang tebal lebih enak digunakan. Namun, mereka menahan lebih banyak residu dan membutuhkan waktu lama untuk kering.

Kain yang tipis dan ringan dapat dikeringkan dengan cepat hanya dengan diangin-anginkan saja. 

Baca juga: 5 Tips Membuat Kegiatan Mencuci Piring Lebih Mudah dan Menyenangkan

  • Segera jemur setelah dipakai

Kain pencuci piring jenis apa pun harus segera dijemur setelah dipakai. Membiarkannya tergeletak di tempat seperti tepian wastafel akan membuatnya bau.

Sebelum dijemur, cuci kain pencuci piring dengan air panas yang telah dicampur sabun, kemudian peras kain tersebut dan dijemur.

  • Rajin ganti kain pencuci piring

Untuk mengurangi bau jamur, ganti kain pencuci piring secara berkala, terlebih jika kain yang sedang digunakan sudah terlihat sangat kotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Food Processor Vs Blender, Mana yang Harus Dibeli?

Home Appliances
3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

3 Cara Menghilangkan Bau Apak dari Rumah

Housing
5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

5 Ide Kamar Mandi Tradisional yang Menawan

Decor
5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

5 Ide Dapur Luar Ruangan yang Estetik dan Fungsional

Decor
5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

5 Cara Mengatur Tata Letak Ruangan Menurut Feng Shui

Housing
6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

6 Ide Kamar Mandi Berwarna Pink, Bikin Ruangan Lebih Cantik

Decor
5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

5 Tips Membasmi Hama Siput dari Kebun Sayur

Pets & Garden
Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Kesalahan Mencuci Kain Mikrofiber yang Harus Dihindari

Do it your self
4 Cara Mengusir Semut dari Teras Rumah

4 Cara Mengusir Semut dari Teras Rumah

Do it your self
5 Ide Lantai Kamar Tidur yang Membuat Suasana Lebih Nyaman

5 Ide Lantai Kamar Tidur yang Membuat Suasana Lebih Nyaman

Housing
5 Ide Desain Jendela Dapur, Bikin Ruangan Lebih Terang

5 Ide Desain Jendela Dapur, Bikin Ruangan Lebih Terang

Decor
5 Penyebab Kucing Takut Air

5 Penyebab Kucing Takut Air

Pets & Garden
Cara Mencuci Seprai Satin agar Tetap Halus dan Tahan Lama

Cara Mencuci Seprai Satin agar Tetap Halus dan Tahan Lama

Do it your self
5 Hal yang Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Pembuangan Wastafel

5 Hal yang Tidak Boleh Dibuang ke Saluran Pembuangan Wastafel

Housing
8 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur tanpa Sinar Matahari

8 Tanaman Hias yang Tumbuh Subur tanpa Sinar Matahari

Pets & Garden
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com