Manfaat dan Cara Pakai Arang Sekam untuk Media Tanam Hidroponik

JAKARTA, KOMPAS.com - Hidroponik adalah teknik bercocok tanam yang dapat diterapkan di lahan pelarangan rumah atau lahan terbatas. Hidroponik merupakan budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (30/12/2021), hidroponik menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Hidroponik pun cocok diaplikasikan pada daerah dengan pasokan air yang terbatas karena penggunaan air lebih efisien.

Bercocok tanam dengan hidroponik juga membutuhkan media tanam. Media tanam merupakan bahan yang digunakan untuk tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman.

Baca juga: Manfaat Arang Sekam untuk Tanaman dan Cara Menggunakannya

PIXABAY/41330 Ilustrasi menanam sayuran dengan sistem hidroponik.

Umumnya media tanam memiliki kandungan hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pada bercocok tanam secara hidroponik, media tanam tidak menyediakan unsur hara namun berfungsi sebagai penyangga tanaman.

Media tanam hidroponik sebaiknya memiliki sifat sebagai berikut.

• Bersifat porous (berpori)
• Tidak ada kandungan garam
• Mampu menyimpan air yang cukup

Berbagai media tanam dapat digunakan pada hidroponik, salah satunya arang sekam.

Arang sekam merupakan kulit gabah padi atau sekam padi yang telah mengalami proses pembakaran parsial atau pembakaran tidak sempurna.

Baca juga: Catat, 5 Manfaat Sekam Padi sebagai Media Tanam

Ada beberapa keunggulan penggunaan arang sekam sebagai media tanam yakni mudah didapat, ringan, steril, porositasnya baik dan mudah diaplikasikan. Apabila tidak tersedia di toko pertanian, arang sekam juga dapat dibuat sendiri.

Pembuatan arang sekam dapat dilakukan dengan disangrai atau dibuat arang. Arang sekam yang dihasilkan berkisar 30 sampai 40 persen dari bahan mentah.