JAKARTA, KOMPAS.com—Pemberian pupuk sangat disaraknkan agar tanaman bisa mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan sehat.
Sayangya, tak semua memahami cara dan takaran pemupukan tanaman. Sehingga setelah diberi pupuk tanaman justru bisa layu, kering, atua bahkan mati.
Untuk itu ada baiknya kamu memahami kesalahan dalam pemberian pupuk agar tak kamu lakukan di kemudian hari.
Dilansir dari Bob Vila, Minggu (19/9/2021), terlalu banyak memberikan pupuk pada tanaman, justru bisa berbahaya dan menyebabkan kematian.
Pemberian pupuk berlebih membuat tanaman menunjukkan pertumbuhan berlebihan. Pada awalnya, hal ini mungkin terlihat bagus, tetapi tumbuhan menjadi rentan diserang serangga pemakan getah seperti kutu daun, tungau laba-laba, dan lainnya.
Dalam situasi yang lebih parah, tanaman mungkin menunjukkan daun berwarna kuning dan layu dengan tepian berwarna coklat. Ini disebut pembakaran pupuk, dan bisa mematikan.
Untuk itu, selalu ikuti petunjuk dan tindakan pencegahan pada label produk dan jangan memupuk tanaman yang sedang mengalami kekeringan atau faktor stres lainnya.
Baca juga: Jangan Salah, Ini Teknik Penyemprotan Pupuk Daun pada Aglonema
Nitrogen adalah nutrisi tanaman yang paling mudah menguap dan paling sering kurang di dalam tanah. Padahal, nitrogen adalah faktir utama perangsang pertumbuhan daun, yang memungkinkan tanaman untuk membuat makanannya sendiri.
Fosfor dan kalium, dua makronutrien lainnya, meningkatkan kesehatan akar, bunga, buah, dan proses biologis yang terjadi di dalam sel tumbuhan. Tanaman yang kekurangan nutrisi tampak kekuningan, kerdil, dan lemah.
Lakukan uji tanah untuk mencari tahu apa yang kurang. Setidaknya setahun sekali aplikasikan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium.