JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika sebuah bantal maupun guling tampak kotor hingga berbau tak sedap, penting bagi siapa pun untuk segera mencucinya.
Umumnya sebuah bantal dan guling perlu dicuci sebanyak 2-4 kali dalam setahun. Namun, untuk urusan mencuci bantal dan guling, jangan samakan seperti hendak mencuci pakaian.
Terdapat banyak kesalahan yang tak jarang dilakukan oleh orang-orang saat mencuci bantal maupun guling, dan kamu harus menghindarinya.
Baca juga: Cara Mengeringkan Bantal Memory Foam yang Basah
Dilansir dari beberapa sumber, Rabu (15/9/2021), berikut ini 8 kesalahan dalam mencuci bantal dan guling yang harus dihindari.
Dalam mencuci bantal dan guling, cukup banyak orang yang tidak memerhatikan instruksi pencucian yang disarankan dari produsen bantal.
Padahal setiap kain dari bantal dan guling memiliki teknik pencucian tersendiri untuk melindungi, sekaligus menjaga bentuk dan kualitas aslinya.
Jika tidak memerhatikan instruksi yang ada, maka bantal dan guling tidak akan bersih sempurna.
Baca juga: Cara Membuat Bantal Kempis Kembali Padat agar Tidur Nyenyak
Mencuci bantal dan guling menggunakan air suhu normal dianggap kurang bersih, sehingga lebih disarankan air hangat.
Sebab, air hangat dapat membersihkan bantal dan guling yang kotor dengan lebih baik daripada air dingin.
Selain itu, air hangat akan membunuh kuman, bakteri, dan kutu busuk yang kemungkinan tinggal di bantal atau guling. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan oleh air dingin.
Menggunakan deterjen terlalu banyak saat mencuci bantal dan guling akan membuat busa-busanya terperangkap di sela-sela kain dan sulit untuk dibilas.