JAKARTA, KOMPAS.com-- Stres yang dirasakan oleh kucing bisa saja terjadi karena beragam alasan.
Menurut Dokter Hewan Nyoman Sakyarsih, ada beberapa hal yang bisa membuat kucing merasa stres yang sebaiknya diwaspadai oleh pemilik kucing.
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan kucing menjadi stres menurut dokter hewan.
Dokter Nyoman mengatakan bahwa salah satu hal yang bisa membuat kucing stres adalag bagaimana orang sekitarnya memperlakukan mereka.
Seperti anak-anak yang terkadang memperlakukan kucing dengan kasar karena merasa gemas.
"Anak kecil yang suka uyel-uyel banget, templok sana, sini, atau mainnya terlalu gemes, itu bisa buat mereka stres," ujar Nyoman dalam acara Kind of Talks dengan tema "Kucingku Sayang, Jangan Stres ya Selama Pandemi" yang digelar secara daring, belum lama ini.
View this post on Instagram
Untuk itu, orangtua diharap mendampingi anak saat sedang bermain dengan kucing agar tak membuat Si Meong merasa stres.
Baca juga: 7 Ras Kucing Bermata Biru yang Sangat Cantik
Selain itu, membawa kucing berpindah tempat juga bisa menjadi pemicu stres.
"Makannya kalau mau pindah rumah kami selalu sarankan untuk menempatkan kucing dalam kandang dulu, baru lama-lama dikeluarin," ujar dokter Nyoman.
"Rata-rata untuk kucing mereka setia tempat. Mereka happy dengan tempat tinggal yang biasanya mereka tempati dan jadwal makan yang sama," imbuhnya.
Adanya kucing baru juga bisa menjadi pemicu stres pada kucing.
"Entah sudah distreril atau belum. Kadang kucing makin tua makin insecure. Dia enggak suka kedatangan kucig baru lain, apalagi kitten (kucing kecil)," ujar dokter Nyoman.
Untuk itu, mengenalkan kucing baru pada kucing yang sudah lebih dahulu hidup dengan kita harus dilakukan secara perlahan.
Pemilik juga sebaiknya memahami karakter kucing, apakag bisa hidup dengan hewan lain atau memang lebih senang jika hidup sendiri.
Baca juga: Tips Memperkenalkan Anjing pada Kucing
Untuk membuat kucing menjadi lebih bahagia, pemilik sebaiknya membawa Si Meong untuk menjalani prosedur steril di dokter hewan.
Pasalnya pada kucing yang tidak disteril, faktor hormonal bisa menjadi pemicu terjadinya stres.
"Kalau enggak (steril), misalnya ada jantan yang lebih dari satu yang enggak disteril, itu akan berantem," katanya.
"Atau yang satu suka spraying, suka nyembur kemana-mana. itu dia sedang menunjukkan dominasi," imbuhnya.
Akibatnya, kucing yang kalah tidak akab berani untuk kencing yang akan memicu masalah kesehatan pada kucing.
"Nah kalau yang kalah, dia takut untuk pipis, maka timbul penyakit," ujarnya.
Baca juga: Ketahui, Ini Suara dan Aroma yang Membuat Kucing Stres
Dokter Nyoman juga mrngungkapkan bahwa sebenarnya kucing bisa saja menunjukkan tanda-tanda atau perilaku yang menunjukkan bahwa ia sedang stres.