JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika musim hujan tiba, menjemur ppakaian di dalam ruangan menjadi hal yang sering dilakulan banyak orang di rumah.
Padahal, dilansir dari BBC News, Selasa (17/8/2021) menjemur cucian di dalam rumah dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi mereka yang rentan terhadap asma, demam, dan alergi lainnya.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Mackintosh Architecture, University of Glasgow, Inggris Raya menemukan bahwa banyak rumah memiliki terlalu banyak kelembapan di dalam ruangan. Hingga sepertiga dari kelembapan ini dikaitkan dengan pengeringan pakaian.
Baca juga: Cara Menghilangkan Noda Muntahan pada Pakaian dan Karpet
Para peneliti telah meminta pembangun rumah untuk membangun area pengeringan khusus menjadi perumahan baru untuk mengatasi masalah kesehatan.
Sementara itu, sebuah studi dari 100 rumah oleh Unit Penelitian Arsitektur Lingkungan Mackintosh di University of Glasgow menemukan 87 persen mengeringkan cucian mereka di dalam ruangan dalam cuaca yang lebih dingin.
Peneliti Rosalie Menon mengatakan orang tidak menyadari berapa banyak uap air yang ditambahkan ke udara ketika mereka menjemur cucian di dalam ruangan.
"Beberapa orang bahkan menjemur cucian mereka di dalam ruang tamu, atau kamar tidur mereka," ungkap Menon.
Baca juga: 5 Tips Mencuci Pakaian Menjadi Lebih Baik dan Menyenangkan
Padahal, sebanyak 75 persen rumah tangga dengan gaya campuran memiliki tingkat kelembapan yang dapat memicu tumbuhnya tungau debu. Selain itu, pengeringan cucian berhubungan kuat dengan munculnya spora jamur di dalam rumah.
Spora jamur tertentu yang diketahui dapat menyebabkan infeksi paru-paru pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah ditemukan di 25 persen rumah yang dijadikan sampel.
Penelitian ini, yang didanai oleh Engineering and Physical Sciences Research Council, adalah yang pertama melacak implikasi dari mengeringkan cucian secara pasif di dalam rumah.