JAKARTA, KOMPAS.com - Kloset merupakan sarana penting di kamar mandi yang berfungsi sebagai tempat untuk membuang urin dan feses.
Terkait benda yang selalu ada di kamar mandi atau toilet ini, terdapat dua jenis kloset yang umum digunakan di Indonesia, yakni kloset jongkok dan kloset duduk.
Dari kedua jenis kloset tersebut, manakah yang paling baik untuk dipilih, apakah kloset jongkok atau kloset duduk?
Baca juga: Cara Membersihkan Noda pada Kloset Secara Menyeluruh
Dikutip dari beberapa sumber, berikut ini kelebihan dan kekurangan antara kloset jongkok dengan kloset duduk.
Orang yang buang air besar di kloset jongkok harus dalam posisi jongkok, sehingga pahanya ditekuk di atas perut. Hal tersebut sebenarnya meningkatkan tekanan di perut, sekaligus mengurangi kapasitas perut, sehingga menyebabkan pengeluaran feses dengan mudah.
Oleh karena itu, bisa dikatakan, posisi jongkok di kloset jongkok idealnya adalah posisi terbaik untuk buang air besar.
Selain itu, kemungkinan infeksi saluran kemih atau ISK lebih kecil pafa kloset jongkok, karena kontak langsung dengan kloset sangat minim.
Baca juga: Bahaya Tidak Menutup Kloset Saat Menyiram, Bisa Kena Penyakit Menular
Beberapa orang percaya kloset duduk lebih higienis, tetapi masih ada beberapa pendapat yang menentang. Banyak yang menganggap kloset jongkok lebih higienis, karena lebih mudah dibersihkan dan tidak ada kontak kulit dengan permukaan dudukan kloset.
Oleh karena itu, kloset jongkok lebih umum untuk toilet umum di beberapa negara dan wilayah.
Meski begitu, sangat sulit untuk membedakan jenis mana yang lebih higienis antara kloset jongkok dan kloset duduk. Tapi, ada satu fakta, kloset yang lebih higienis biasanya yang kondisinya baik.