Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat, 4 Perbedaan Penting Ruang Tamu dan Ruang Keluarga

Kompas.com - 21/07/2021, 09:19 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap ruangan di rumah memiliki fungsi yang berbeda. Ruang tamu dan ruang keluarga adalah dua istilah untuk area di rumah yang sering digunakan secara bergantian.

Akan tetapi, kenyataannya masing-masing memiliki arti yang berbeda dan harus berkonotasi pada ruang tertentu. Namun demikian, apa sebetulnya perbedaan antara ruang tamu dan ruang keluarga?

Menurut desainer interior Glenna Stone di Philadelphia, AS, perbedaan keduanya terletak pada fungsi dan formalitas. Ruang tamu dipandangnya berfungsi sebagai ruang yang formal di rumah untuk menjamu tamu, terpisah dari ruang di mana keluarga berkumpul.

Baca juga: 5 Gaya Perawatan Jendela yang Dapat Mempercantik Ruang Tamu

Adapun ruang keluarga sifatnya lebih santai. Stone menyatakan, dengan dipasangnya televisi di ruang keluarga, maka ini memperkuat gagasan bahwa ruang keluarga adalah pusat di mana penghuni rumah berkumpul dengan keluarga.

Meski demikian, di masa kini di mana ukuran rumah semakin kecil dan ruangan yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin, sebenarnya ruang tamu dapat digunakan untuk waktu keluarga sehari-hari dan ruang keluarga dapat digunakan secara teratur untuk hiburan.

Ilustrasi ruang tamu bernuansa monokromatik.UNSPLASH/MINH PHAM Ilustrasi ruang tamu bernuansa monokromatik.

Untuk membantu setiap ruang mencapai potensi maksimal yang diinginkan, maka penting untuk membuat perbedaan mendasar antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Dilansir dari Martha Stewart, Rabu (21/7/2021), berikut beberapa panduan yang bisa dijadikan acuan untuk membedakan antara ruang tamu dan ruang keluarga.

Baca juga: 5 Desain Ruang Keluarga Modern yang Tetap Terasa Segar

1. Di mana lokasi ruangan?

Tidak ada aturan resmi mengenai di mana ruang keluarga atau ruang tamu harus ditempatkan di dalam rumah, tetapi jika Anda memperhatikan ruang tetangga dan titik akses eksterior, Anda akan memahami bagaimana arsitek menginginkan denah lantai mengalir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com