JAKARTA, KOMPAS.com--Kamu mungkin pernah menjumpai kucing yang salah satu ujung telinganya hilang dan mengira hal ini terjadi karena perkelahian atau keceialakaan.
Padahal, kemungkinan besar telinga telah dihilangkan dalam prosedur umum yang disebut ear-tipping atau ear-notching, cara manusiawi untuk menandakan bahwa kucing liar telah dikebiri, berikut penjelasannya.
Kucing liar adalah kucing yang tidak terbiasa berada di sekitar manusia sehingga tidak dapat dipelihara sebagai hewan peliharaan.
Mereka lebih suka tinggal di luar rumah sendiri, atau berkoloni dengan kucing liar lainnya, dan dapat dianggap sebagai hewan liar.
Baca juga: Ciri-ciri Kucing akan Segera Melahirkan
Karena kucing adalah peternak yang produktif, jumlah kucing liar di dapat dengan cepat menjadi tidak terkendali.
Di Inggris, hal ini ditanggapi sangat serius, sehingga organisasi kesejahteraan hewan seperti Cats Protection melaksanakan program menangkap, mensteril, dan melepaskan kembali para kucing.
Selain mengurangi jumlah kucing liar, ini juga membantu menjaga kucing tetap sehat karena mencegah mereka menyebarkan penyakit menular melalui perkawinan dan perkelahian.
Di Indonesia sendiri dokter hewan biasanya akan menawarkan ear-tipping ini pada pemilik kucing yang telah melakukan sterilisasi pada kucingnya.
Jika pemilik setuju, ujung telinga kucing akan dipotong sekitar 1 sentimeter. Lalu, apakah prosedur ini menyakitkan?
Baca juga: Waspada Pyometra Pada Kucing, Ini Gejalanya
Dilansir dari Cats.org, Senin (7/6/2021), ujung telinga kucing dipotong melalui pembedahan