Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/06/2021, 08:05 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak hanya menggemaskan, namun hewan peliharaan seperti kucing merupakan makhluk yang pintar, bahkan lebih pintar daripada yang Anda pikirkan.

Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, Rabu (2/6/2021), menurut para ilmuwan, kucing memiliki otak yang lebih kecil daripada anjing.

"Ukuran otak tidak selalu menjadi indikator kecerdasan terbaik. Otak kucing memiliki beberapa kesamaan yang menakjubkan dengan otak manusia sendiri," kata Lorie Huston seorang peneliti hewan dari PetMD. 

Baca juga: 7 Ras Kucing dengan Umur Terpanjang

Sebagai contoh, Huston menjelaskan, setiap bagian dari otak kucing terkotak-kotak, terspesialisasi dan terhubung satu sama lain, memungkinkan kucing untuk memahami, menanggapi, dan bahkan memanipulasi lingkungan mereka.

Adapun dalam studi yang dilaporkan dalam Psychology Today oleh Berit Brogaard, seorang peneliti hewan, kucing memiliki lebih banyak sel saraf di area visual otak mereka, bagian dari korteks serebral (area otak yang bertanggung jawab untuk pengambilan keputusan, pemecahan masalah, perencanaan, memori, dan pemrosesan bahasa) daripada manusia dan sebagian besar mamalia lainnya.

Selain memiliki penglihatan terbaik, ingatan kucing, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sangat sempurna.

Studi awal lainnya melihat apakah kucing memiliki jam internal. Kucing memiliki siklus alami, mengetahui kapan mereka perlu berburu dan perlu istirahat.

 

Baca juga: Mengenal Penyakit Scabies pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Namun, ketika kucing menjadi hewan peliharaan di dalam rumah, mereka cukup pintar untuk menyesuaikan kembali perilaku alami mereka dan ini disebut pembelajaran asosiatif.

Perilaku sosial kucing

Sementara itu,  Kristyn Vitale seorang peneliti kucing di Lab Interaksi Manusia-Hewan di Oregon State University, AS melakukan penelitian terhadap kucing.

Penelitian tersebut berfokus pada kognisi sosial kucing, atau cara mereka memandang dan bertindak berdasarkan rangsangan sosial di lingkungannya.

Untuk melakukan penelitiannya, kucing dan manusia dibawa ke lab bersama-sama, kemudian pemiliknya keluar ruangan dengan meninggalkan si kucing.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com