Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Penyakit Scabies pada Kucing dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 29/05/2021, 19:47 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sama dengan anjing, kucing juga bisa terserang scabies. Namun, untungnya penyakit ini jauh lebih jarang dialami kucing. 

Penyakit scabies pada kucing membuat bulu kucing tidak berbulu atau rontok dan kulit sangat teriritasi. 

Baca juga: Cara Praktis dan Ampuh Mengobati Scabies Pada Kucing

Meski scabies lebih sering dialami hewan atau kucing liar, pemilik kucing peliharaan harus mewaspadai gejala ini sehingga dapat mencari pertolongan sebelum kondisinya menjadi ekstrem. 

Scott Gavaletz, dokter hewan dan pemilik Rumah Sakit Hewan Branford di Branford, Connecticut, menggambarkan scabies pada kucing sebagai satu-satunya penyakit paling gatal yang bisa diderita kucing. 

Baca juga: 7 Fakta Unik Kucing Savannah yang Mirip Macan Tutul

Untuk mengenal lebih jauh penyakit scabies pada kucing, berikut ini penjelasan lengkap mengenai scabies pada kucing seperti dilansir dari The Spurce Pets, Sabtu (29/5/2021). 

Apa itu scabies?

Scabies adalah penyakit kudis pada kucing. Scabies adalah nama lain untuk serangan tungau. Ada dua jenis kudis yang paling umum, yakni tungau Demodex cati (kudis hitam) dan Scabies sarcoptes (kudis merah). 

Baca juga: 5 Fakta Menarik Kucing Caracal yang Harganya Bisa Mencapai Rp150 Juta

Kedua tungau ini bersembunyi di bawah kulit yang menyebabkan rasa gatal ekstrem dan bulu rontok pada kucing.

Demodex cati ditemukan pada semua kucing. Namun, pada kucing dengan sistem kekebalan lemah, tungau dapat menjadi terlalu banyak dan menyebabkan masalah. 

Baca juga: 7 Fakta Unik dan Menarik Kucing Sphynx yang Sering Dikira Botak

Menurut Companion Animal Parasite Council, pertumbuhan berlebih ini dapat dikaitkan dengan penyakit sistemik yang mendasari.

Biasanya, tunga ini hanya terlihat pada anak kucing muda dan kucing yang lebih tua serta Demodex tidak menular. 

Baca juga: Ragam Penyebab Anak Kucing Mengalami Mencret

Sedangkan, Scabies sarcoptes lebih jarang terlihat daripada Demodex cati dan dapat diperoleh jika kucing bersentuhan dengan satwa liar atau hewan lain yang memiliki infestasi tungau.

Inilah sebabnya mengapa kucing yang hidup dalam koloni di luar ruangan mungkin lebih rentan terhadap kudis daripada kucing rumahan.

Kudis adalah tungau yang sangat menular, baik pada hewan maupun manusia. Jadi, penyakit ini merupakan masalah kesehatan yang juga dialami manusia. 

Gejala

Beberapa gejala scabies atau kudis mirip dengan gejala serangan kutu. Mulai dari, gatal, kulit kemerahan, rambut rontok, kulit kering, bengkak, hingga menjilati atau merawat diri secara berlebihan bisa menjadi gejala kudis pada kucing. 

Baca juga: Tips Merawat Anak Kucing di Masa Awal Kehidupannya

Gejala ini juga menyebabkan beberapa kegelisahan, mudah marah, dan nyeri. Gejala scabies dapat muncul sekitar satu minggu setelah terpapar dan akan memburuk jika kudis tidak diobati. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com