Ketahui, 5 Mitos Menyiram Tanaman yang Tidak Perlu Dipercaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Menyiram tanaman perlu dilakukan secara rutin agar tanaman tetap hidup dengan baik dan tidak layu. Namun, penyiraman juga tetap perlu memperhatikan kebutuhan tanaman.

Selain itu, waktu menyiram tanaman juga perlu diperhatikan. Sebab, apabila Anda misalnya menyiram tanaman di siang hari yang terik, maka air akan menguap dan tidak diserap oleh tanah yang akhirnya menjadi nutrisi tanaman.

Namun demikian, ada juga beberapa mitos seputar menyiram tanaman yang selama ini berkembang, dan sebaiknya tidak perlu dipercaya lagi. Apa saja mitos-mitos tersebut? Dilansir dari Gardeners, Selasa (27/4/2021), berikut beberapa di antaranya.

Baca juga: Tips Menyiram Bunga Anggrek agar Cepat Berbunga

1. Tanaman membutuhkan 1 inci air per minggu

Meskipun rekomendasi "inci per minggu" sering dikutip sebagai aturan praktis, kenyataannya adalah tanaman sangat bervariasi dalam kebutuhan airnya.

Bibit muda dan transplantasi baru memiliki sistem perakaran yang terbatas dan membutuhkan pasokan kelembaban yang konsisten, sehingga mereka mungkin perlu disiram setiap hari jika cuaca cerah dan panas.

Sebaliknya, pohon yang sudah mapan mungkin membutuhkan penyiraman tambahan hanya selama musim kering berkepanjangan karena mereka memiliki sistem akar yang lebih luas.

Jumlah air yang dibutuhkan tanaman bergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis tanaman, tahap pertumbuhannya, jenis tanah, cuaca, dan waktu dalam setahun.

Baca juga: Jangan Asal Siram, Ini Teknik Menyiram Tanaman agar Tumbuh Subur

Cara terbaik untuk menyiram sebagian besar tanaman adalah dengan mengoleskan secukupnya untuk melembabkan seluruh sistem akar tanaman, dan kemudian membiarkan tanah mengering sedikit sebelum disiram lagi. Siram air secara perlahan agar terserap oleh tanah alih-alih mengalir.

Hindari penyiraman ringan setiap hari, yang mendorong akar tumbuh di dekat permukaan tanah yang rentan mengering. Daripada mengandalkan jadwal, sirami tanaman saat mereka membutuhkannya.